When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Waktu menunjukkan pukul 07.00 pagi. Syifa dan teman-temannya mampir ke warung terlebih dahulu untuk sarapan. Setelah selesai sarapan, kemudian mereka mampir lagi ke minimarket untuk membeli jajanan, mie instan, dan keperluan lainnya. Sebenarnya mereka sudah membawa dari rumah tapi mereka tetap membeli karena khawatir kehabisan di jalan. Andra, Hendi, dan Omar menunggu di mobil. Sementara yang membeli makanan dan minuman adalah Lora, Nani, dan Syifa. Mumpung sedang di minimarket, Syifa sengaja membeli 3 pack pembalut sekaligus agar dirinya tetap merasa nyaman saat melakukan pendakian. “Kamu ngapain beli pembalut sebanyak itu?” tanya Lora. “Soalnya aku lagi haid,” jawab Syifa. “Lagi haid sih lagi haid tapi apa gak berlebihan beli pembalut sampai 3 pack kayak gitu?” tanya Lora. “Prinsipk