When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Sebenarnya Karina hendak pergi ke puskesmas tetapi karena waktu sudah hampir jam 2 siang dan puskesmas sebentar lagi tutup, Karina memutuskan untuk pulang. Melihat Farhan sedang sibuk membuat gantungan kunci pesanan temannya, Karina menyusulnya sambil membawakan kue pukis. “Assalamualaikum,” ucap Karina sambil menenteng seplastik gorengan. “Waalaikumsalam,” jawab Farhan. “Istirahat dulu gih Far. Nih aku bawain kue,” ucap Karina kemudian duduk di lincak bambu di samping Farhan. “Kebetulan aku lagi laper, eh kamu datang bawa makanan. Makasih ya,” ucap Farhan mengambil sepotong kue pukis dari wadahnya. “Sama-sama. Makan yang banyak biar cepet gede,” canda Karina. “Umurku udah hampir kepala tiga. Mana mungkin bisa gede lagi hahaha,” ucap Farhan. “Yang gemuk aja bisa jadi kurus, yang kur