When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Farhan dan Syifa pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, Ibunya langsung mengajak mereka makan malam. Ibunya sengaja tidak makan dulu sebelum anak-anaknya sampai di rumah. Setelah berdiskusi dengan Syifa tadi, Farhan memutuskan untuk meminta pendapat Ibunya. “Ayo makan dulu. Mama sudah masak makanan kesukaan kalian,” ucap Ibunya. “Wah… Enak-enak banget Ma makanannya,” ucap Syifa sambil mengambil ayam goreng dan tumis kangkung. “Iya dong. Hari ini Mama masak spesial untuk kalian,” ucap Ibunya. Ibunya heran ada apa dengan Farhan, yang sedari tadi hanya diam dan memainkan nasi dengan sendoknya di piring. Syifa pun mendesak Farhan untuk mengatakan semuanya pada Ibunya. “Kamu kenapa sih Farhan? Dari tadi siang baru pulang malam, disuruh makan malah cuma dibuat mainan. Sebenarnya kamu punya