When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Setelah magrib, Nani datang ke rumah Syifa dengan memakai kerudung dan masker. Nani sengaja datang ke rumah Syifa malam-malam agar tidak diketahui orang dan orang juga tidak melihat wajahnya secara jelas. Akibat memakai skincare abal-abal dari Mbak Indah, wajah Nani menjadi rusak. Jerawat memenuhi wajahnya serta kulit wajahnya berwarna merah. “Assalamualaikum,” ucap Nani. “Waalaikumsalam,” jawab Syifa sambil membuka pintu rumahnya. “Loh Nani kamu dateng sama siapa?” tanya Syifa. “Aku kesini sendirian. Tuh naik motor,” ucap Nani sambil menunjuk motor yang terparkir di depan rumahnya. “Btw, kamu lagi sendirian di rumah kan Syif? Aku malu kalau sampai abang kamu lihat aku,” ucap Nani. “Abangku lagi di masjid. Paling setelah Isya nanti dia pulang,” ucap Syifa. “Kebetulan deh. Anterin ak