Bara melirik Kyomi yang sedang meletakkan kopi yang dibuatkan oleh gadis itu untuk dirinya. Bara senang Kyomi mau membuatkan kopi untuk dirinya dan juga mengoleskan roti yang sudah diberi oleh dirinya slai. Bara mengambil kopi itu meminumnya. Bara terkejut menatap pada Kyomi yang tersenyum manis padanya.
“Gimana kopinya? Enak nggak Om? Ini Kyomi baru pertama kali buat kopi loh. Jangan bilang kalau itu memang enak! Sudah pasti enak! Kyomi itu walau pertama kali buat kopi. Kyomi udah nonton tutorial di youtube cara buat kopi yang pas dan pastinya ENAK SEKALI!” ucap Kyomi penuh kepercayaan dirinya.
Bara mendengar apa yang dikatakan oleh Kyomi terpaksa menelan kopi yang sangat asin ini. Dia menatap pada ibunya. “Ma, gula sama garam mirip ya?” bisik Bara pada ibunya, membuat Hanum menatap balik pada putranya itu.
Hanum sedang berpikir setelahnya mengangguk, memang gula dan garam itu agak mirip. “Iya, mirip. Memangnya kenapa? Kopinya asin?” tanya Hanum tertawa kecil, sudah tahu kalau kopi yang diminum oleh anaknya itu asin dan rasanya nggak karuan.
Bara terpaksa mengangguk pelan. Namun dia tetap menghabiskan kopi itu dalam sekali tegukan. Tidak mau membuat Kyomi kecewa. Gadis itu sudah susah payah membuatkan kopi untuk dirinya. Bara tahu Kyomi ini anak yang dimanja oleh Megi dan Rahadian, kedua orang itu tidak pernah membiarkan Kyomi untuk mengerjakan pekerjaan rumah.
Semuanya dilakukan oleh asisten rumah tangga. Kyomi hanya tahu tentang belajar, makan, tidur, dan menghalu para Idol Korea.
“Om mau dibuatkan kopi lagi? Itu Om suka sama kopi buatan Kyomi. Kan! Kyomi nggak salah lihat tutorial tadi cara membuat kopi.” Ucap Kyomi percaya diri sekali, dengan hasil kopi buatannya yang enak.
Bara menggeleng keras. “Nggak usah. Kamu duduk aja di sini, kamu makan sarapan kamu, nggak usah buatin aku kopi lagi. Minum kopi terlalu banyak, nanti aku sampai besok pagi nggak bisa tidur. Bara tidak bisa untuk meminum kopi yang rasanya sangat asin sekali, dan membuat lidahnya seperti mati rasa! Ya Tuhan … dia kapok meminum kopi seperti itu.
Kyomi mendengar apa yang dikatakan oleh Om Bara mengangguk, padahal dia memang mau membuatkan Om Bara kopi lagi. Lagian dia senang hati membuatkan Om Bara kopi, mana tahu nanti Om Bara kasih dia uang yang banyak lagi untuk jasanya membuat kopi.
“Beneran Om? Nggak usah malu-malu kalau mau kopi buatan Kyomi, Om. Ini Kyomi bakalan senang hati buatin untuk Om. Jangan lupa nanti kasih Kyomi duit ya Om.” Ucap Kyomi mengerjapkan matanya beberapa kali.
Bara yang mendengar apa yang dikatakan oleh Kyomi mengangguk, dia akan memberikan uang untuk Kyomi. Tidak perlu Kyomi merayu dirinya dengan membuatkan kopi untuknya.
“Iya, nanti aku akan kasih kamu uang. Kamu duduk dan sarapan saja Kyomi. Kamu jangan buat Kyomi dan melakukan hal lain lagi, aku nggak mau kamu kelelahan sayang.” Bara hanya mau Kyomi untuk diam dan jangan menyentuh dapur lagi, kalau gadis itu menyentuh dapur lagi, bisa saja dapur ibunya akan hancur dengan apa yang dilakukan oleh Kyomi.
Kyomi mendengar apa yang dikatakan oleh Om Bara mengangguk. Mengambil sarapan untuknya. Kyomi memilih untuk memakan nasi goreng. Rasanya sangat enak sekali. “Ahjumma, ini nasi gorengnya sangat enak. Kyomi mau bungkus untuk bawa pulang bisa nggak Ahjumma?” tanya Kyomi mengerjapkan matanya beberapa kali, dia mencoba untuk merayu calon ibu mertuanya.
Hanum mendengar apa yang dikatakan oleh Kyomi mengangguk. “Kamu bisa bungkus nasi gorengnya untuk bawa pulang sayang. Mama tidak akan marah, malahan Mama senang kamu suka sama masakan di rumah Mama.” Ucap Hanum tersenyum manis pada Kyomi.
“Okey! Nanti Kyomi bungkus bawa pulang. Om! Ini Om itu bawa Ahjumma dan Ahjussi ke rumah kapan? Kalau Ahjumma nggak jadi nawarin Kyomi uang lima milyar untuk ninggalin Om. Dengan berat hati Kyomi menerima pernikahan ini dengan mahar dan juga harta Om membuat masa depan Kyomi cerah. Secerah isi dompet Om.” Ucap Kyomi tersenyum.
“Besok malam. Kamu jangan nolak lagi Kyomi, kamu nggak akan bisa menolak atau kabur dari pernikahan ini. Orang tua kamu nggak akan pernah izinkan kamu untuk menolak pernikahan ini,” ucap Bara.
Kyomi cemberut. “Kyomi kelihatan nolak ya? Kyomi udah pasrah Om! Kalau Kyomi nolak, itupun udah berjuang bujuk Ahjumma untuk kasih Kyomi duit lima milyar buat batalin perjodohan lucu ini.” ucap Kyomi memakan makanannya dengan wajah datar.
“Ini Mama dan Papa kalau Kyomi nolak, pasti Kyomi dikasih ceramah panjang. Kyomi mau kabur dari rumah juga nggak akan bisa. Kyomi nggak bisa kerja. Kyomi mau cari duit dimana?” tanya Kyomi membuat Bara yang mendengar keluh kesah dari Kyomi tertawa kecil.
“Kamu nggak perlu kerja. Kamu cukup nerima aku jadi suami kamu, maka semuanya terjamin.” Ucap Bara.
“Iya! KYOMI TAHU! IH!” ucap Kyomi merasa gemas dengan apa yang dikatakan oleh Bara padanya. Kyomi tidak bodoh mengetahui kalau Bara itu bisa menjamin hidupnya dengan baik. Dia tahu kalau calon suaminya ini yang sudah cerai tiga kali karena anunya tak bisa berdiri. Sangat kaya raya.
“Om, kalau mau jadi suami Kyomi. Jangan atur-atur Kyomi untuk masih memperhatikan para suami pertama Kyomi.” Ucap Kyomi.
Bara mendengar ucapan Kyomi terkejut. “Kamu udah nikah? Terus aku? Kamu jadikan yang kedua? Kamu nikah sama siapa Kyomi? Mama dan Papa kamu bilang kalau kamu itu masih sendiri dan masih gadis, tidak pernah menikah dengan siapapun!” ucap Bara, dia tidak tahu Kyomi pernah menikah sebelumnya.
Kyomi mendengar pertanyaan Bara tertawa kecil. “Om! Itu suami Kyomi yang ada di Korea Selatan. Om jangan larang Kyomi buat masih kepoin mereka. Kyomi nggak mau dilarang sama Om,” ucap Kyomi membuat Hanum dan Bagas tertawa kecil mendengarnya.
“Kalau itu aku nggak akan larang kamu Kyomi. Kamu masih boleh untuk kepoin mereka.” ucap Bara. Mana mungkin mereka juga mau sama Kyomi. Mungkin Kyomi pernah ikut yang namanya video call bersama Idol. Bara tidak tahu namanya, tapi keponakannya pernah melakukan hal itu dan dia seperti orang gila yang bisa video call dengan idolnya.
“Itulah! Om harus kasih Kyomi nafkah yang banyak. Ini Kyomi harus nafkahin puluhan suami Kyomi juga. Kyomi mau mereka itu hidup enak dan sehat.” Ucap Kyomi membuat Bara menggeleng pelan.
Ini Kyomi boleh dia gigi saja tidak? Kenapa sangat mengemaskan sekali. Saking gemesinnya, Bara mau mencubit Kyomi dan mendorong Kyomi ke kandang anak singa!
“Ya. Nanti aku kasih uang yang banyak untuk kamu yang mau suami kamu itu hidup enak. Biar saja suami yang ini lelah bekerja sampai mampus. Asalkan istri tetap bahagia bersama para pria lain yang tidak akan pernah dimiliki olehnya.” Ucap Bara tertawa kecil.
Hanum dan Bagas ikut tertawa mendengar apa yang dikatakan oleh putra mereka yang sedang mendramatisir keadaannya sekarang. “Sabar Bara! Yang terpenting istri kamu hidup dengan bahagia. Kamu bisa memberikan hidup yang layak untuk suami kamu,” ucap Bagas.
Bara menatap pada ayahnya. “Sabar Bara ini Pa. Walau menjadi suami yangh kesekian. Kan kata Kyomi tadi suaminya puluhan. Itu kamu bisa bagi waktunya?” tanya B ara menatap pada Kyomi, dia mau tertawa sekarang malah ikut gilanya Kyomi bertanya hal seperti itu pada Kyomi.
Kyomi mengangguk. “Kyomi bisa bagi waktunya. Om tenang aja. Om! Jangan lupa ya. Kalau pernikahan kita itu setelah Kyomi lulus kuliah. Jangan pernah datang ke Kampus lagi! Banyak cabe busuk yang mau godain Om. Nanti kalau Om tergoda sama mereka, masa depan Kyomi yang menjadi orang kaya raya jadi hilang juga nanti.” Ucap Kyomi tidak mau Bara jemput dia ke Kampus.
Bara mengangguk saja, dia akan menuruti apa yang dimau oleh Kyomi. Lagian sebanyak apapun cabe busuk yang goda dia. Bara tetap akan memilih Kyomi. Yang spesies kayak Kyomi ini sangat langka sekali. Dan buat carinya juga susah.
“Kamu nggak perlu khawatir, kalau Om jemput kamu ke Kampus. Nggak akan tergoda sama betina di sana. Lagian nikahin kamu itu sudah cukup. Kamu itu lucu dan imut, dan sangat susah kalau cari yang kayak kamu ini!” ucap Bara tertawa kecil.
Kyomi mendengar apa yang dikatakan oleh Bara, menatap tajam pada Bara. “Kyomi memang cuman ada satu di dunia ini. Kalau Om nyia-nyiain Kyomi nantinya, yang rugi Om. Kyomi itu udah cantik, manis, rajin membuang uang, nggak bisa masak, bisanya cuman makan aja. Nggak akan Om temuin dimanapun!”
Bara mengangguk. “Iya, saya tidak akan menemukan yang kayak kamu ini dimanapun. Kan kamu itu cuman satu. Satu untuk diriku selama-lamanya.” Bara tertawa kecil ketika dirinya menggombal untuk Kyomi.
Kyomi bukannya baper malahan dia menatap sinis pada Bara. “Jangan rayu Kyomi, kalau nggak transfer uang untuk Kyomi sebanyak sepuluh juta! Untuk beli printilan para suami Kyomi.” Ucap Kyomi diangguki oleh Bara, lelaki itu mulai mengeluarkan ponselnya dan dia akan mengirimkan uang yang banyak untuk Kyomi sekarang.
Kyomi menatap pada pesan yang masuk ke dalam Handphonenya. Lalu tersenyum lebar. “CINTAAA UANG OM BARA!!” teriaknya tidak merasa malu pada orang tua Bara yang ada di sana.