Apakah Shilla akan menjawab? Gadis itu hanya diam. Lebih tepatnya sih memilih untuk mengabaikan dan sibuk membeli banyak mainan. Ketika Reifan ingin mengambil alih, ia langsung menarik ke belakang dua bungkusan besar itu. "Aku cuma mau bantu." "Aku bisa sendiri." Ia mendadak emosi. Reifan hanya diam. Ya sedih sih. Tapi kalau ingat sepuluh tahun lalu, salahnya juga hingga Shilla menjadi seperti ini. Bukan kah dulu, ia yang mengusirnya pergi? Kini ya Shilla tampak menelepon Liese dan yang lain. Tapi tentu saja tak diangkat. "Bakal marah gak ya tuh anak?" Mereka sebenarnya was-was karena takut liburan ini jadi bencana. "Mereka gak akan angkat." Shilla menghela nafas. Ia harusnya sudah tahu karena keberadaan Reifan yang hanya sendiri di sini bukan? "Aku minta maaf." Kata-kata itu