Baru juga mereka sampai di apartemen, ponsel di dalam saku celana Ken berbunyi. Kening pria itu mengernyit mengetahui nama Tisa pada layar ponselnya. Ada ragu untuk mengangkatnya karena keberadaan sang mama yang menatapnya curiga. Tapi Ken juga tidak bisa mengabaikan Tisa begitu saja. Pria itu menghela napas panjang sebelum menjawab panggilan telepon tersebut. “Halo!” “Ken, Chiko!" nada panik Tisa membuat Ken ikutan panik karenanya. “Kenapa dengan Chiko?” nada suara Ken yang sedikit meninggi, tentu saja menarik perhatian Mama Arum yang masih berdiri tak jauh dari putranya. Sementara Ana, perempuan itu sudah lebih dulu masuk ke dalam untuk mengambil air putih di pantry. “Chiko sakit. Ken, buruan kamu pulang. Chiko nyariin kamu terus.” Tisa merengek karena tanpa Ken, mana bisa dia mengur