Pemandangan malam yang diimpikannya terlihat nyata di depan mata. Perlahan ia berjalan menyeberangi teras menuju railing balkon yang terbuat dari teralis besi. Dipandanginya langit sambil berpegangan pada teralis yang tingginya sepinggang itu. Langit sangat cerah, tidak ada awan sama sekali. Di antara ribuan bintang yang bertaburan, beberapa bintang besar membentuk konstelasi scorpion. Sembari terpejam Letta memasukkan udara ke paru-paru lalu mengembuskannya perlahan. Dilakukannya beberapa kali untuk menyerap keindahan malam ini dalam benaknya. Setelah puas, dia menundukkan kepala memandangi riak air sungai di kejauhan. Angin yang sesekali berembus pelan, mengobrak abrik rambutnya yang tergerai. Sorot cahaya bulan yang hampir sempurna melingkupi figur Letta dari belakang. Menciptakan bay