Demi Uang

1013 Words
Suara lisan yang keluar dari mulut seorang wanita yang mendadak meledak seolah-olah menghantam semuanya terdengar menderuh, wajah wanita itu terlihat kaku dan mulutnya gemetar. Untuk kembali meyakinkan diri atas apa yang ia dengar, Valencia duduk disebelah kekasihnya dengan mata yang berbinar-binar, ia butuh penjelasan, mengapa kekasihnya itu mau terlibat dengan orang kaya? Matthew menghampiri kekasihnya dan meraih tangan Valencia. "Sayang, dengarkan penjelasanku dulu," kata Matthew. "Demi uang, kamu mau melakukan itu? Apa kamu sadar bahwa apa yang kamu lakukan itu salah?" tanya Valencia, menghempaskan genggaman tangan Matthew. "Selama ini, pekerjaan apa pun yang kamu lakukan selalu aku dukung, aku tak pernah melarangmu, bahkan pura-pura menjadi kekasih wanita lain atau pura-pura menjadi suami, bahkan pernah sekali menjadi pria panggilan, demi apa? Demi uang, 'kan? Aku tak pernah melarangmu melakukan itu. Meskipun aku ingin sekali memberitahumu bahwa aku terluka, tapi aku tak pernah sampai memberitahumu, karena apa? Karena aku tahu sebesar apa bebanmu. Tapi, jika kamu berurusan dengan orang kaya dan pura-pura menjadi orang penting, aku tak akan pernah terima dan mengizinkanmu. Aku takut terjadi sesuatu kepadamu, aku takut kamu di penjara, aku takut kamu terlibat kasus. Apalagi mendukung orang jahat seperti itu. Dengan hidup kita yang sederhana ini, jangan hancurkan dengan pekerjaan itu." "Sayang, aku benar-benar butuh uang, hanya itu pekerjaan yang dapat melunasi biaya pengobatan Millen. Aku memang akan berurusan dengan orang kaya, tapi ini bersifat sementara. Tak selamanya." Matthew meraih tangan kekasihnya lagi meskipun tadi sudah dihempaskan. Matthew berusaha membujuk kekasihnya agar mau mengizinkannya bekerja kali ini. "Kamu tahu kan bahwa mencari tahu aliran dana perusahaan beserta asetnya itu, adalah perbuatan ilegal, dan itu mencuri. Kamu tahu itu. Tapi, kenapa kamu setuju melakukannya? Bagaimana jika nanti kamu ketahuan palsu? Kamu pasti akan langsung di penjara, bahkan kamu akan disiksa, karena keluarga Manzano itu bukan keluarga sembarangan. Mereka tak akan membiarkanmu hidup jika terlibat masalah dengan mereka." Valencia masih tetap keukeuh, meminta kekasihnya agar tak melakukan hal itu. Hal yang akan merusak dunia mereka yang damai ini. "Aku sudah berjanji akan menikahimu. Tapi, terkendala biaya. Aku orang yang sangat miskin, bahkan kamu meninggalkan keluargamu itu demi aku. Aku benar-benar tak berguna, Valen. Aku benar-benar pria yang tak tahu malu. Aku hanya bisa melukaimu." Matthew berusaha membujuk kekasihnya, meskipun Valencia tetap keukeuh tak mengizinkan. Valencia ingin sekali membantu Matthew, ia sangat mampu membantu kekasihnya itu agar tak terbebani oleh pengobatan dan penunjang hidup Millen, tapi Valencia sudah dibuang oleh kakaknya, tanpa uang seperserpun, bahkan ia juga menjadi salah satu beban hidup Matthew sekarang. Matthew tak tahu jika Valencia adalah orang kaya, Matthew mengira Valencia sama sepertinya yang memiliki hidup yang sulit, namun diam-diam, Valencia menyembunyikan itu, ia memiliki perusahaan industri yang dikelolah oleh kakaknya. Sementara kedua orangtuanya sudah meninggal dunia. Matthew menatap wajah senduh kekasihnya. Lalu kembali berkata, "Sayang, kita punya impian menikah. Setelah pekerjaanku selesai. Kita akan menikah dan kita akan hidup bahagia dengan bayaranku. Aku tak mau terus-menerus membuatmu susah seperti ini." Matthew menggenggam kuat lengan kekasihnya itu. Wanita yang ia pacari sejak dua tahun yang lalu, karena memiliki hidup dan impian yang sama. "Sebenarnya, aku takut kamu berubah, karena menjadi orang kaya itu sulit dan godaan akan selalu datang, aku tak mau kamu terlibat masalah, apalagi harus berurusan langsung dengan keluarga Manzano. Mereka itu keluarga yang mampu membunuhmu. Mereka bukan keluarga sembarangan. Aku mohon sayang, jangan sampai terlibat dengan mereka." Valencia menatap wajah kekasihnya. Matanya berbinar-binar dan berharap kekasihnya itu tak sampai berurusan dengan keluarga. "Kamu dengarkan aku, 'kan?" Matthew mengangguk. "Kamu tidak akan berurusan dengan mereka, 'kan?" tanya Valencia menatapnya lagi. "Iya, Sayang." "Kamu janji?" tanya Valencia lagi untuk meyakinkan dirinya sendiri. "Aku janji," jawab Matthew memeluk kekasihnya. Ia harus berjanji agar Valencia tak lagi membahasnya. Ia tak mau membuat kekasihnya itu khawatir. "Aku tak mau kamu terlibat dengan mereka." Valencia menambahkan lagi. "Aku tahu sekali bagaimana orang kaya memperlakukan orang seperti kita," tambahnya. Matthew menganggukkan kepala. Apakah harus melakukan ini? Ia tak mau sampai pekerjaannya membawa masalah dalam hubungannya, apalagi Valencia sudah memberikan segalanya kepadanya, dari tubuh dan hidupnya, bahkan mereka berjanji dan memiliki impian menikah dan hidup bersama. Namun, tetap saja Matthew ingin menikahi Valencia dengan meriah, meskipun Valencia sudah menyuruh Matthew untuk menikahinya meskipun tanpa sepersenpun uang. *** Matthew masuk ke hotel yang sudah seseorang kirim alamat diponselnya. Matthew menerima lockcard yang sudah pegawai hotel berikan. Sepertinya kedatangannya sudah diketahui oleh semuanya hingga semua orang memperlakukannya dengan cukup baik. Matthew lalu masuk ke lift dan lift membawanya ke lantai yang sudah ditentukan. Setibanya di sana, pegawai pria itu menunjuk kamar yang akan ia tuju sesuai lockcard yang ia pegang sejak tadi. Pegawai pria itu pamit pergi dan Matthew langsung masuk ke kamar hotel itu. Sebelum kemari, ia sudah mendapatkan kabar dari Anshori bahwa di kamar hotel yang akan ia tuju adalah tempat mereka melakukan traksaksi. Sudah ada kopor diatas ranjang, kopor tengah berwarna bata, juga ada kotak besar disampingnya. Matthew membuka kopor itu dan melihat sejumlah uang yang sudah diikat rapi menggunakan pembatas bank. Lalu, membuka kotak yang ada disamping kopor itu dan melihat setelan jas yang lengkap dengan aksesoris yang harus ia kenakan. Ada cincin perak diatasnya, cincin perak dengan batu berbentuk naga. Juga ada dompet mahal, dasi dan sepatu yang akan menambah kesempurnaan dalam penampilannya dan ketampanannya. Matthew duduk dibibir ranjang, ia membayangkan pesan yang diberikan Valencia agar ia tak terlibat dengan keluarga itu, namun desakan yang Matthew terima membuatnya harus melakukan ini tanpa sepengetahuan Valencia. Masalah yang akan datang nanti tak perlu ia pikirkan, yang penting ia bisa melakukan pekerjaannya dan setelah itu kembali ke asalnya. Ini hanya sementara, bersifat sementara dan tak selamanya, ia memiliki tujuan penting, setelah mendapatkan tujuan itu, Matthew tak perlu khawatir lagi tentang apa yang akan terjadi kedepannya. Matthew menatap uang yang terlihat cemerlang dan terang benderang, uang adalah segalanya didunia ini, karena hanya dengan uang semua orang berusaha, bekerja di perusahaan yang besar demi uang, apa yang Anshori dan Daniel inginkan demi uang, dan apa yang ia lakukan juga demi uang. Uang yang mengendalikan segalanya dan uang yang tak akan pernah musnah. Dengan uang yang ia terima, ia bisa memberikan kebahagiaan pada Valencia dan melunasi biaya pengobatan adiknya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD