Sandiwara Part 1

1042 Words
Seorang pria keluar dari hotel dengan penampilan yang luar biasa mengenakan setelan jas berwarna hitam dan kemeja berwarna merah maron, mengenakan kacamata raybend, dengan rambut yang dipotong pendek, terlihat seperti pria kaya yang memiliki segalanya. Anshori menyiapkan aksesoris seperti jam tangan mahal juga cincin yang harganya lumayan mahal semua itu Anshori lakukan agar penyamaran Matthew menjadi sempurna karena pada dasarnya Matthew memang terlihat sangat tampan. Wajah Matthew begitu mirip dengan wajah Jerano mereka memiliki satu wajah dengan dua orang yang berbeda. Hal itu membuat Anshori makin yakin bahwa keluarganya akan percaya kepada Matthew. Hari ini adalah hari pertemuan Matthew dengan keluarga Manzano, ia akan menjadi seorang ahli waris dengan kekayaan dan sosial yang tinggi. Apa yang Matthew lakukan tak diketahui Valencia. Sebuah mobil Alphard berwarna putih parkir di depan hotel, lalu keluarlah dua orang pria dengan setelan jas, salah satu pria itu adalah Gereld—asisten Anshori. "Apakah kamu sudah siap?" tanya Gereld. Matthew mengangguk. "Silahkan." Pria yang menyupiri mereka langsung membuka pintu untuk Matthew dan Gereld. Keduanya lalu masuk kedalam mobil, Matthew duduk di kursi belakang, sementara Gereld duduk di kursi depan. Matthew menoleh dan melihat pemandangan lewat jendela kaca mobil, meskipun ia akan menjemput rejeki besar, tapi ada yang kurang dalam hatinya, ia harus menyembunyikan ini dari Valencia. Dan, ia meninggalkan Valencia. Bukan karena tak sayang dan tak cinta, semua itu karena ia butuh perubahan hidup. Matthew sebenarnya sangat mencintai Valencia namun beban hidupnya terlalu banyak hingga ia tidak memilih cinta lagi sebagai penyemangat hidupnya, ia lebih memilih mencari uang dan meninggalkan Valencia, anggap saja ia adalah pria yang egois namun itulah cara agar ia dan adiknya bisa hidup. Jika Valencia tak lagi sejalan dengannya, apa yang harus dipertahankan? Tak ada. Semua manusia membutuhkan uang, membutuhkan kehidupan yang lebih baik. Hidup tak melulu tentang cinta saja karena cinta tak bisa mengenyangkan, tak bisa memberikan kehidupan yang lebih baik, Matthew merasa jika ia memilih cinta, ia tak akan pernah bisa memiliki kehidupan yang baik, hingga ia merasa bahwa meninggalkan kekasihnya dan pergi dari kehidupannya adalah keputusan yang tepat, agar ia dan Valencia mendapatkan kehidupan yang lebib baik. Tak butuh waktu lama mobil yang ditumpangi Matthew telah tiba di sebuah rumah besar dengan pemandangan pepohonan, mereka memasuki pintu pagar utama yang menjulang tinggi, yang terbuka otomatis, rumah ini memiliki keamanan yang cukup baik karena pagar tak akan terbuka jika bukan mobil yang dikenali. Matthew memang memiliki pekerjaan yang random, namun baru kali ini ia merasa sangat gugup karena baru kali ini ia harus berpura-pura menjadi pewaris tunggal keluarga ini. Matthew terus meremas kedua tangannya, mencoba tenang dan tak gugu sama sekali. Meskipun itu sangat sulit. Tibalah mereka disebuah rumah besar berlantai 5, rumah yang dipenuhi penjaga yang menjaga rumah ini cukup ketat, disetiap sudut bodyguard berjaga, bukan hanya didepan rumah, melainkan disepanjang perjalanan menuju rumah ini. Rumah yang terlihat seperti istana kerajaan. Bangunannya juga cukup modern. Bahkan jika menuju ke rumah ini, mereka harus melalui perjalanan yang sedikit memakan waktu kareba rumah ini berada ditengah-tengah, sementara disepanjang perjalanan hanya ditemukan taman-taman indah dan pohon-pohon pinus. Bahkan ada mobil listrik buggy modern yang biasa digunakan lapangan golf untuk membawa tamu mereka. "Siap?" tanya Gereld. Matthew mengangguk. "Jangan melakukan kesalahan apa pun," pesan Gereld lagi. Matthew mengangguk, ia sudah mempersiapkan diri sejak tadi untuk bertemu orang-orang kaya yang akan ia tipu secara tak langsung. Matthew mendesah napas dan mencoba tenang meskipun sejak tadi jantungnya berdetak kencang. Matthew masuk ke mansion, semuanya menyambutnya hangat, karena sudah ada pemberitahuan bahwa pewaris keluarga Manzano akan datang, jadi semua orang berbondong-bondong menyambut dan memberi penghormatan. Meskipun mereka tak tahu siapa Matthew sebenarnya. Anshori dan keluarganya akan membuat sandiwara yang nyata, jadi tak boleh membuat kesalahan sedikitpun. Karena yang akan hadir dipertemuan ini ada Eros, pengacara keluarga Manzano. Seorang wanita parubaya yang mengenakan seragam hitam dan putih menyambut Matthew dengan membungkukkan badannya, ia mendapatkan tugas untuk menyambut kedatangan Matthew dan membawanya ke ruang keluarga. Wanita parubaya itu bernama Delh. Dia adalah kepala mansion di mansion ini, dia yang mengarus semua personalia di mansion ini. Matthew mengikuti langkah Delh dan tibalah mereka di ruang keluarga, dimana keluarga Anshori menunggu. Mansion ini benar-benar padat dan fasilitasnya lengkap, ada lift dan tangga kembar yang berada disisi kanan dan kiri. Seperti istana pada umumnya. Matthew masuk ke ruang keluarga dan semua mata mengarah kepadanya, menatapnya dengan mata membulat, semua orang bangkit dari duduk mereka. Saking terkejutnya, mereka tak sadar jika mereka terlihat seperti seseorang yang melihat orang mati hidup lagi. Reaksi mereka begitu terkejut. Seolah-olah mereka melihat orang yang mereka kenal, yang hilang berpuluh-puluh tahun. Matthew membungkukkan badannya dan menghormati semua orang yang saat ini terkejut melihatnya. Wajahnya tampan, dan begitu mirip dengan Jerano. Siapa yang tak akan terkejut. Semuanya benar-benar diluar ekspetasi keluarga. Mereka mengira wajah Matthew tak akan sepersis itu dengan wajah Jerano. Ternyata mereka seperti dua orang dengan wajah yang sama. Claudya langsung berlari memeluk Matthew yang masih berdiri didepan mereka. Claudya yakin sekali jika Matthew adalah sepupunya yang hilang. Mereka memang memiliki perbedaan usia, Matthew lahir lebih dulu setelah dua tahun kemudian, Claudya lahir. Claudya tak pernah melihat sosok anak dari paman dan bibinya, namun ia mendengar cerita sedih bibinya bahwa bibinya kehilangan anak laki-laki, sehari lahir anak itu pergi dari hidupnya dan entah kemana. Claudya senang akhirnya kakak sepupunya itu kembali. Awalnya mereka tak yakin, karena tak mungkin Anshori dan Daniel menemukan anak Meyden dan Jerano, namun setelah melihat wajah mereka mirip, Claudya yakin sekali bahwa pria yang kini ia peluk adalah sepupunya. Anshori dan Daniel bertukar pandangan, mereka senang atas tanggapan yang diperlihatkan Claudya, artinya tak ada keraguan di hati Claudya. Anshori dan Daniel lalu menoleh dan melihat Eros yang sejak tadi terdiam seribu bahasa, sepertinya Eros terlihat belum yakin bahwa Matthew adalah anak kandung Jerano dan Meyden yang hilang, ia tak bisa berkata apa pun meskipun wajah Matthew begitu mirip dengan wajah Jerano. Siapatahu saja Matthew mengenakan topeng yang sama persis dengan wajah Jerano. Topeng itu pasti bisa menyamakan wajah seseorang, meskipun sekilas melihatnya wajah Matthew benar-benar asli. "Ya Tuhan, ini anak Uncle dan Aunty? Wajahnya mirip sekali," tanya Claudya lalu melepaskan pelukannya dan mendongak menatap wajah Matthew. "Perkenalkan kak, namaku Claudya. Kakak pasti belum pernah melihat saya. Tapi saya sepupu kakak." Matthew mengangguk. Sementara Eros belum mengatakan sesuatu dan masih memandangi Matthew dengan seksama.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD