When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Apa maksudmu Anastasya!" Suara Thom menggelar penuh kemurkaan hingga membuat para pelayan tersentak kaget. Menyadari bahwa kedua majikannya tengah dalam pembicaraan serius, tanpa kata mereka meringsut mundur mencari tempat paling aman agar tidak terkena amukan. Anastasya yang hendak meraih gagang pintunya mengurung niatnya kemudian berbalik untuk menatap suaminya. "Aku ingin mencari putriku Thom. Aku yakin dia masih hidup di luar sana." jawab Anastasya dengan mata berkaca-kaca. Thom menghela napas lelah lalu menggerakkan tangannya untuk mengusap wajahnya yang muram dengan kasar. "Sadarlah Anas. Putri kita sudah tiada. Jika dia masih hidup aku pasti menemukannya. Tetapi kecelakaan beberapa tahun lalu sudah merenggut putri kita dan juga sahabat terbaik mu. Apa yang membuatmu berpikir