When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Sorot mata Angel yang menanti penuh harap itu perlahan mulai meredup saat melihat William hanya bergelung dalam diam. Alisnya berkerut ketika mendapati sinar keraguan di mata William. Tiba-tiba saja jantungnya berdegup kencang, pikirannya dipenuhi akan sesuatu hal buruk yang mungkin terjadi tetapi segera disingkirkannya semua itu dan tetap menaruh keyakinan bahwa lelaki yang di cintainya tidak mungkin melakukan hal mengerikan semacam itu. "Liam?" Angel merendahkan kepalanya, menatap William yang setengah menunduk kepala seolah menghindari tatapannya. Angel yang sudah tahan lagi dalam penantian jawab akhirnya memutuskan untuk kembali bersuara dan sebelum dia berhasil mengeluarkan suaranya William sudah terlebih dulu membuka mulutnya. "Ella?" William menjeda cukup lama memastikan bahwa An