When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"T... tolong, ku... mohon to...tolong aku." Mendengar itu, Angel bergeming. Kesadarannya seolah menghilangkan detik itu juga, jantungnya berdegup kencang layaknya ingin meloncat keluar. Angel melempar tatapan takut bercampur ngeri melihat tubuh buah lelaki itu yang basah kuyup dan dipenuhi oleh luka-luka. Dia ingin sekali melarikan diri, namun seolah ada yang menahan kedua kakinya. Dengan nafas memburu, Angel melirik ke seluruh penjuru arah berharap untuk sebuah pertolongan. Tetapi sayangnya, kebaikan tidak berpihak padanya. "Aku mohon tolong aku. Aku akan... memberikan apapun yang... kau minta. Tapi... tolong selamatkan aku... selamatkan aku." ucap lelaki itu dengan suara terputus-putus menahan sakit yang luar biasa. Di malam begitu dingin, Angel merasakan sengatan panas yang teramat s