Esok paginya, Yoshiki bersiap-siap untuk berangkat. Mika masih mendiamkannya. “Mika, aku sudah meminta ibu untuk menginap di sini selama aku tidak ada...” kata Yoshiki. Mika masih tidak menjawab hingga Yoshiki hanya bisa menghela napas. “Aku berangkat ke bandara sekarang...” lanjut Yoshiki dan ia mengecup kening Mika sebelum pergi. Setelah Yoshiki berangkat, beberapa saat kemudian ibu Yoshiki datang dan melihat ekspresi Mika yang murung. “Eh, Mika ? Kenapa murung begitu ?” tanya beliau. Mika tidak menjawabnya hingga ia tiba-tiba berdiri dan langsung menghampiri ibu Yoshiki dengan cepat. “Bibi ! Tolong antarkan aku ke bandara sekarang...!” pinta Mika tiba-tiba. Ibu Yoshiki terbengong mendengarnya. “Baiklah, tidak masalah...” jawab belia