Mika benar-benar kesulitan untuk berdiri di atas es seperti itu. Ia tidak pernah terbiasa untuk bermain ski namun ia ingin sekali mencobanya. Walaupun ia terjatuh beberapa kali, tapi hatinya sangat senang karena Yoshiki berada di sampingnya. Saat hari mulai sore, keduanya merasa cukup lelah karena napas mereka terengah-engah setelah bermain ski selama satu jam lebih. Walaupun tempat itu dingin, tapi mereka mulai berkeringat dan sedikit gerah. “Mau mencari cemilan ? Aku sedikit lapar karena banyak bergerak.” tawar Yoshiki sambil memandang Mika yang sibuk melepaskan sepatu ski-nya. “Boleh ! Aku juga lapar. Lebih baik bukan cemilan.” Mika tertawa karena ia bisa merasakan perutnya mulai berbunyi nyaring. “Baiklah.” Yoshiki tersenyum mendengarnya dan mengajak gadis i