Lucia berjalan meninggalkan mansion di pukul 3 dini hari, Lucia berjalan sembari menangisi nasibnya, kenapa semua ini harus terjadi di saat ia memang tak pernah menginginkan ini, ia harus kehilangan Micky dan tak akan pernah melihat Micky lagi. Lucia melihat kartu nama Henry yang berada di kantung jaketnya, lalu berjalan sebentar mencari telfon umum dengan memasukkan koin di dalamnya. Setelah mendapatkannya, Lucia mendial nomor telfon Henry sesuai apa yang tertulis di kartu itu. "Hallo? " "Henry? Ini aku Lucia." "Lucia? Ada apa, Luc?" tanya Henry, heran, di jam segini, Lucia menelfonnya. "Maafkan aku karena telah menganggu tidurmu." "Kebetulan aku belum tidur, ada apa? Katakan saja." "Aku di usir dari mansion." jawab Lucia. "Apa? Di usir? Jam begini? Sekarang kamu di mana? Aku ak