“Iya-iya, aku ngaku salah. Karena keluar rumah gak pamitan. Karena aku yakin kamu juga gak bakalan ngizinin aku kalau aku pamitan, iya—kan?” tanya Windy membuat Swan menggaruk kepalanya. “Meski begitu, kau seharusnya usaha bagaimana caranya mendapat izinku. Perlu kau ketahui, aku tidak pernah melarang Indah dalam beraktivitas kemanapun. Dia bebas melakukan apapun. Karena dia memang layak mendapat kepercayaan. Kamu?? Baru juga keluar rumah, sudah langsung bertemu dengan mantan kekasih…” celetuk Swan membaut Windy terbelalak dan memiringkan tubuhnya, karena terkejut. Windy menatap Swan dengan lekat. “Tapi aku tidak melakukan apapun. Hanya kebetulan bertemu saja…” kilah Windy membaut Swan mendengkus kesal. “Tetap saja tidak boleh! Aku tidak menyukai istriku terhubung dengan orang dari masa