Ranjang Pengantin

1105 Words

"Aku tahu kamu sudah kembali dan masuk ke kamar. Jangan coba-coba meninggalkan kamar ini selangkahpun atau aku memotong kakimu!!" suara dingin itu membuat Windy merinding sejenak. Mati aku! Apa dia denger aku tadi jelek-jelekin dia? Atau jangan-jangan si Banyu ngaduin kelakuanku ke dajjal ini? Gawat! Apalagi kalau Banyu ngaduin aku udah ketemu ama Zidan. Hajaaab aku... "Melina. Keluar." suara dingin itu membuat Melina menelan ludahnya pahit. Windy menahan nafasnya dengan mata terpejam. "Tutup pintu dan kunci" lanjutnya dengan suara dingin. Seketika suasana kamar menjadi menyeramkan, bak menikmati film horor dan yang berada di bisokop hanya dua orang. Windy berdiri mematung sembari memainkan tangannya, bak anak yang baru saja melakukan kesalahan besar dan ketahuan orang tuanya. Dia b

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD