Methalia langsung bergeser, sementara Sinta maju ke depan. Ia mengeluarkan benda di dalam sakunya. Kedua temannya langsung kaget. "Stetoskop!" teriak keduanya. "Jangan berteriak!" ucap Sinta sambil menutup kedua telinganya. Diana maju dan merebut benda itu. "Aku tahu cita - citamu menjadi dokter. Tapi, jangan bawa benda seperti ini di kantor." Sinta berdesis, "Diana…, kembalikan benda itu!" "Kau selalu membawa benda itu kemana - mana?" tanya Methalia "Ini untuk jaga - jaga. Lagi pula, barang ini sangat berguna," ucap Sinta sambil merebut stetoskop yang ada di tangan Diana. Sinta diam sejenak dan mengamati stetoskop itu. Ia mengingat usahanya menjadi dokter. Namun, hal itu harus kandas karena keluarganya tak mampu membiayainya. Hingga saat ini pun, ia masih berharap bisa menjadi dok