"Ini semua cuma obrolan biasa, Ka. Tidak berarti apa-apa, dan tidak mengubah keadaan apapun." Rasanya seperti ada yang menghantam wajah Saka dengan tinju yang tidak kasat mata, bibirnya terbuka tidak menyangka jika Rania memperlihatkan poker face yang bahkan bertahun-tahun tidak pernah Saka lihat lagi. Senyuman penuh kepuasan sarat akan ejekan saat melihat seseorang sudah berhasil dia permainkan. "Terimakasih sudah memberitahuku sudut pandangmu." Wanita cantik yang semakin bertambah cantik saat Saka menyadari betapa jauhnya jarak diantara mereka ini terkekeh geli, begitu menikmati wajah putus asa Saka. Untuk sekejap Saka merasa jika dia memiliki kesempatan untuk memperbaiki segalanya namun detik berikutnya Saka tersadar jika apapun yang dia katakan justru membuatnya terlihat semakin bu