Mendengar apa yang dikatakan oleh Mertuaku tentang bagaimana pendapat beliau tentang kegilaanku yang sudah menjebak putri asuhnya membuatku tercengang tidak percaya tenggelam dalam pesona. “Pa, Papa serius nggak marah aku udah jebak anak asuh, Papa?!” Papi yang mendengar obrolanku dengan Mertuaku hanya beralih bergantian memandang kami dengan kebingungan tapi untuk sekarang aku belum ingin menjelaskan kepada Papi, aku masih ingin mendengar bagaimana pendapat mertuaku. Secuil pemikiranku mengira jika Keluarga Aryaatmaja akan mencemoohku sebagai perempuan licik, walau bagaimanapun Alisa tinggal bersama dengan mereka, aku mengira mereka tentu sangat dekat, itu sebabnya aku sangat terpana dengan reaksi Papa Dana yang sangat diluar dugaanku. “Tidak, Papa sama sekali nggak marah, Juni. Apa ya