Ini tanggung jawab baru. Alloh kasih ini agar aku enggak terus larut dalam urusan pribadiku. Urusanku dengan Mas Rean yang memang sudah selesai apalagi Mas Rean juga sudah minta maaf secara langsung. Iya, ikhlas. Aku sungguh sudah melakukannya, dan sekarang aku akan fokus membantu Xinxin, kemudian membimbing Chen agar bisa lebih mengontrol diri ketika dia bertemu Xinxin. Jangan sampai, Chen juga ikut keras kepala. Ah mereka, kenapa bisa seperti benar-benar kembar? Padahal kan yang kembar aku dan Chen, bukan Xinxin. Namun, kenapa sifat mereka bisa sama? Apa karena mereka besar bersama selama tujuh belas tahun? Tujuh belas tahun kan bukan waktu sebentar, tapi selama itu juga, Papah dan Mamah juga mendidik Chen dan Xinxin dengan benar, pikir Nanay sambil melepas mukenanya. Ia terduduk di ping