“Maksud kamu, kamu nyerah?” Pansy menghela napas kasar, tak percaya dengan balasan yang baru saja ia dengar. Raga memutuskan untuk tak lagi memikirkan apalagi mengejar Edelwais. Raga menyerah. “Logikanya, untuk apa mengejar wanita yang sudah akan menikah? Ya sudah, ya. Aku sibuk. Jadwalku padat banget. Bye ….” “Raga, tunggu!” tahan Pansy cepat sebelum Raga benar-benar mengakhiri sambungan telepon mereka. “Apa lagi?” balas Raga terdengar tak nyaman bahkan mengeluh. “Maksudmu menyerah, bukan karena Edel lumpuh dan enggak bisa …?” Pansy sengaja memancing Raga. “Apaan, sih? Enggak penting banget!” balas Raga sewot. “Sudah kuduga … kamu hanya mau sama Edel, kalau Edel sehat. Dan kamu langsung membuang Edel, ketika Edel susah!” cibir Pansy yang seketika tersenyum geli dikarenakan Raga bur