"Aku sudah memberi tahukan kedua orang tua kita!" ucapan riefaldi menghentikan aktivitas Chantika yang sedang mengeringkan rambut di depan meja hias. "Kapan?" Riefaldi berdiri, melangkah mendekati Chantika. lmemeluk dari belakang, melingkarkan kedua tangan tepat diatas perutnya lalu mengelus dengan sayang, "tiga hari lalu ketika kamu pusing dan mual. Aku tidak pergi ke kedutaan Indonesia dan ternyata om Roy, menelepon Daddy, menanyakan benar tidaknya kabar kehamilanmu" "Lho om Roy tahu dari mana, al? Kan kamu gak datang hari itu?" Chantika berbalik menghadap suaminya yang masih setia memeluknya. "Yoga, siapa lagi yang datang hari itu mewakiliku. Harusnya kabar bahagia ini, aku yang langsung beritahukan Daddy dan lainnya. Daddy marah padaku terutama mom" "Bagaimana ini al? bahka