Chapter 5

1111 Words
"Bina bangun nak, sudah pagi kamu kan ada kelas pagi ini?," tanya sang bunda yang kini membuka jendela kamar putrinya itu.  "Hoam .., Bina masih ngantuk Bun, nanti saja bentar lagi aja," Ucap Sabrina, lalu menarik selimutnya kembali untuk menutupi seluruh tubuhnya. "Iiih Bina kok gitu sih, bangun Nak, gak enak loh sama temen kamu yang udah nungguin kamu."  "Siapa Bun, Aleta ya ?."  "Bukan, tapi cowok ganteng, katanya mau jemput kamu sayang," Ucap Bundanya sambil terkekeh, karena melihat putrinya langsung bangun dan terduduk diranjangnya karena terkejut.  "Apa!!, Co-cowok Bun?, astaga pasti itu Kak Angga, nggak salah lagi itu pasti kak Angga," Seru Sabrina, "Bun bilang sama dia, tunggu 15 menit ya, Bina siap-siap dulu," Teriak Sabrina yang kini sudah ada di kamar mandi untuk membersihkan diri dan Bersiap-siap, melihat tingkah putrinya, membuat Sarah tersenyum geli, lalu dia pun keluar dari kamar Sabrina dan kembali ke ruang tamu tempat teman Sabrina menunggu.  “Maaf Nak, Bina nya baru bangun dan sekarang sedang siap-siap, mau nunggu atau mau jalan sekarang aja ?,” Tanya Sarah.  "Gak apa-apa tante, biar saya nunggu Bina nya," Jawab Angga dengan sopan dan tersenyum pada Sarah.  "Emm .. Nak-" " Panggil Angga tante, nama saya Angga, " sela Angga dengan masih tersenyum ramah pada Sarah. " Oh ya Nak Angga mau minum apa ?, biar tante buatkan sambil nungguin Bina. " "Nggak usah ngerepotin tante," Sahut Angga dengan sopan.  "Gak apa-apa Nak Angga biar tante buatin teh manis hangat ya." dan tanpa menunggu jawaban Angga, Sarah pun langsung menuju ke dapur untuk membuatkan teh hangat untuk Angga dan camilan untuk menemani Angga menunggu putrinya Sabrina.  Beberapa menit pun berlalu, akhirnya Sabrina selesai bersiap, lalu dia pun langsung menemui Angga yg kini tengah duduk diruang tamu.  "Udah lama Nunggunya Kak?," Tanya Sabrina sambil berjalan kearah Angga, yang sedang meminum teh dan mencicipi kue kering buatan Sarah.  “Lumayan, loe udah siap kan?  ” I-Iya Kak u-udah tapi-"Ucapan Sabrina terjeda karena panggilan dari sang Bunda, yang  memanggilnya untuk sarapan. "Sarapan dulu Bin, ajak Nak Angga sekalian biar sarapan bareng," Teriak Sarah dari ruang makan.  "Gak usah, langsung jalan aja gue gak punya banyak waktu, loe kan bisa sarapan di kantin sekalian ajak Aleta, bisa kan?"  Sabrina pun mengangguk seolah-olah mengiyakan keinginan Angga padahal dalam hatinya terasa sangat hancur berantakan.  "Bun, Bina gak sarapan deh kayaknya, Bina pamit dulu ya, dikampus ada acara kata kak Angga, biar Bina sarapan dikampus aja Bun," Seru Sabrina dengan sedikit ceria, karena tidak Ingin membuat Bunda nya khawatir karena tidak sarapan lebih dulu.  "Ya udah kalau gitu hati-hati ya dijalan, nak Angga tante titip Bina ya, soalnya dia agak ceroboh," Ucap Sarah sambil tersenyum "Ah bunda apaan coba, ngapain sih bilang-bilang sama Kak Angga, Bina kan jadi malu Bun," Sahut Sabrina lalu mencium tangan Sarah untuk pamit, Angga pun ikut mencium tangan Sarah sebagai sopan santun.  "Iya tante pasti Angga jagain Kok," Ucap Angga membuat Sarah tersenyum melihat kesopanannya.  Akhirnya Angga dan Bina pun pergi meninggalkan rumah Sabrina setelah berpamitan pada Sarah, lalu Angga dan Bina pun menaiki mobil yang dibawa oleh Angga, kini didalam mobil hanya ada keheningan, sampai akhirnya Angga berkata. "Waktu loe sedikit jadi pergunakan waktu seminggu loe dengan baik, setelah itu loe harus bantu gue buat deketin Aleta paham!!." Sabrina pun hanya mengangguk tidak selera, untuk apa diberikan makanan mewah tapi perut masih minat jika diberi nasi pandang, begitu pun dengan Sabrina untuk apa dijejali harapan jika akhirnya dihempaskan juga.  *********  Sabrina baru saja sampai di kampus, dan seperti biasa Sabrina mengajak Aleta untuk sarapan dikantin, namun kali ini Ada yg berbeda, sikap Bina yg ceria kini menjadi pendiam, saat Ada Reno dan Angga sarapan bersama mereka.  "Bin kamu kenapa? "Ah, Ng-Nggak kok cuma lagi nggak mood aja, udah Ta habisin sarapannya," Ucap Sabrina, yg kini menatap Angga yg sesekali mencuri pandang pada Aleta, sementara Aleta malah sibuk ngobrol dengan Reno, tidak lama saat Sabrina melihat kearah Angga, Angga memberi kode pada Sabrina agar mengajak Reno pergi meninggalkan Aleta dengannya berdua, mengerti dengan kode yang Angga berikan, Sabrina pun menghela nafas panjang dan menatap Reno yang tengah asik ngobrol dengan Aleta. "Dia bilang mau ngasih waktu satu minggu untuk memberi aku kesempatan bersamanya, tapi baru satu hari itu juga baru mulai, dia sudah ingin pedekate sama Aleta, ya Tuhan jika Rasa cinta ini hanya untuk menyiksaku maka hilangkan lah perasaan cinta ini, tapi jika dia adalah takdir dan jodohku, mudahkan lah jalanku untuk bersamanya, " batin Sabrina lalu beranjak dari duduknya dan menghampiri Reno yang tengah asik bercanda dengan Aleta.  "Kak Reno, aku mau minta tolong boleh gak?"  "Tentu boleh dong manis, emang loe mau minta tolong tolong apa Bin?," Tanya Reno sambil tersenyum.  "Em .. Itu anu kak, aku .. aku, aku harus ngambil buku buat tugas di perpustakaan tapi rak nya tinggi dan aku nggak nyampe, Kak Reno kan tinggi, jadi aku minta tolong sama kak Reno." "nggak sama kak Angga aja minta tolong tolongnya Bin?, kan dia lebih tinggi dari Kak Reno," Sahut Aleta sambil mengerenyitkan keningnya, karena tidak seperti biasanya Sabrina seperti itu.  "Ya bener tuh kata Aleta, lagian gue lagi asik ngobrol sama Aleta nanggung nih," Sambung Reno.  "Tapi pasti kak Angga gak mau, ayo lah kak Reno, masa gak mau sih bantuin aku, kali ini aja tolong," Ucap Sabrina memohon.  "Ya udah karena loe memohon sama gue jadi gue bantuin, tapi bentar aja ya Bin, gue belum selesai sarapan nih," Ucap Reno, Sabrina pun mengangguk dan tersenyum meski dipaksakan.  "Ya udah gue ikut yah," Seru Aleta tiba-tiba sambil berdiri dari duduknya. “Nggak Ta kamu disini aja temenin kak Angga kasian kalau dia sendirian, nanti aku sama kak Reno kesini lagi kok,” Sahut Sabrina, dan akhirnya Aleta pun setuju ditinggal bersama Angga. Setelah Sabrina dan Reno pergi meninggalkan kantin untuk mengantar Sabrina ke perpustakaan.  Hening itu lah yang terjadi saat Sabrina dan Reno pergi, tidak ada pembicaraan antara Aleta dan Angga, hingga akhirnya Angga lah yang memulai pembicaraan.  “Ekhem, Ta loe udah berapa lama sahabatan sama Sabrina ?,” Tanya Angga sambil menatap Aleta.  "Dari kecil, gue sama Bina udah kayak kakak adik, jadi gue minta sama loe jangan coba-coba buat sakitin Bina," Ucap Aleta dengan tegas.  "Tapi gue gak suka sama dia, dan gak akan pernah suka sama dia, karena saat ini gue suka sama seseorang yang tanpa permisi memasuki ruang hati gue," Aku Angga dengan senyuman merekah dan menatap Aleta.  "b******k loe Angga, sebaiknya loe jauh-jauh dari Bina mulai sekarang, jangan buat dia berharap lebih jauh sama loe, dan satu lagi kejar cewek yang loe suka jangan ganggu lagi kehidupan Sabrina," Bentak Aleta dengan nada ketusnya.  "Gue pasti bakalan ngejauhin Sabrina dan gue pasti bakalan ngejar dia, loe tahu siapa cewek yang gue suka dan gue perhatiin beberapa minggu ini?, cewek itu adalah Loe Ta, Loe Aleta Putri Prameswari, Loe adalah cewek yang tanpa permisi masuk kedalam ruang hati gue, Ungkap Angga dengan suara lantangnya  Degg Kini mata Aleta membulat jantungnya berpacu dengan cepat, dia seakan sedang bermimpi mendengar ungkapan perasaan Angga yang ditujukan Padanya. TBC
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD