SALAH satu sofa VIP di ujung kelab menjadi tempat tiga orang itu singgah. Ethan duduk santai dengan gelas berisi vodka yang tersisa setengah di tangan kanannya. Pria itu tidak berencana mabuk malam ini, ia hanya minum sedikit untuk mengusir penat di otaknya yang semakin hari semakin terasa penuh saja. Di sebelahnya, Nayla tampak duduk canggung. Dengan gelas berisi oranye jus yang sukses membuat ia malu berada di tempat seperti itu. Sedangkan Raffa sudah memanggil salah satu w************n yang ada di sana untuk menemaninya minum. Tanpa tahu malu ataupun ragu, karena sejak tadi Nayla melirik mereka dengan tatapan enggan, cenderung tidak suka. Nayla mengambil ponselnya. Dia kembali menghubungi Damian, tapi belum juga mendapat tanggapan. Wanita itu menghela napas kasar. "Percuma saja, jan