MELEPASKAN, membiarkan Nayla berangkat lebih dulu, menunggu lama, duduk sendirian dengan pakaian seksi yang mengundang setiap mata untuk terus memperhatikan. Nayla menunduk, sedang tangannya mengetik di atas layar ponselnya. Nayla : Lo di mana? Nayla : Lama banget, sih, astaga! Gue kesepian, Damn! Damn! Dia mengumpat, benar-benar mengumpati Damian yang seperti sengaja membiarkan dirinya menunggu sendirian di sana. Kepalanya menoleh ke sana kemari. Ada banyak laki-laki. Sebagian duduk sendirian, duduk bersama teman, duduk bersama para wanita bayaran, dan sebagian lagi berjoget tidak jelas di dance floor. Nayla mendesah kasar dan kembali menoleh ke depan. Sebuah gelas tiba-tiba tergeletak di hadapannya. Nayla mendongak, sosok bartender dengan senyum maut tengah memandanginya. "Buat lo,