Rumah yang akan Ira tempati tidak terlalu beda jauh dengan rumah Amira, hanya saja barang di rumah ini belum terlalu penuh karena Sean membelinya terlalu mendadak.
"Di sini ada pembantu yang akan menemani kamu." ucap Sean yang membawa koper Ira masuk kedalam kamar.
"Ini kamar kamu, karena kamar yang lain belum di isi barang. Mungkin minggu ini sudah penuh."
"Yasudah kamu bisa istirahat atau melakukan apapun." ucap Sean, dia pun akan keluar dari kamar Ira setelah menyimpan koper.
"Kamu gak nginep di sini Mas." lirih Ira, jantungnya sampai mau copot karena takut.
Ira masih menunduk karena tak berani menatap suaminya yang kini sudah menatapnya.
"Harusnya kamu tau Ira, Tujuan Saya menikahi kamu hanya untuk membuat Amira senang dan mau berobat."
"Mungkin kamu juga tau kalau Amira sa
