Mentari tidak mungkin terus-terusan cerita pada Damian. Dia masih tau kalo pak gurunya itu sangat sibuk untuk sekedar mengurusi masalah hatinya. Yang tersisa di depannya cuma Dona. "Dona, menurut Lo... gue gimana, deh!" Dona terperangah dengan pertanyaan mendadak. Yang di otaknya, kenapa Mentari baru tanya sekarang setelah banyak orang yang membicarakannya di belakang. Dona berdehem, ini kayaknya kesempatan dia untuk mengungkapkan keunikan Mentari. "Em, gue ngerti, sih. Di dunia ini ada aja orang yang sulit dipahami meski udah berusaha memahami sekalipun. Yah, namanya juga manusia itu beragam. Tapi sifat gak ketebak Lo itu agak-agak,ya..." Mentari menyipitkan matanya. Apa benar yang Dona ucapkan. Dirinya terlalu berbeda dari yang lain. "Lo lagi ngomongin gue, nih... Don?" "Yah L
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books