Dia gak bisa membayangkan kalau Mentari mengulang ide seperti ini dikemudian hari. Satu-satunya jalan adalah membuat Mentari merasakan betapa tidak efektifnya gagasan mencari pacar di kafe. Dia punya ide. Seorang pelayan dipanggilnya. Setelah bernegoisasi dan menyakinkan semua akan baik-baik saja. Akhirnya pelayan itu bersedia. "Tumpahin air ke Mbaknya. Tapi bener,ya. Mbaknya gak marah!" "Enggak. Itu pacar saya. Dia lagi ulang tahun jadi saya mau buat prank!" Langit sendiri kaget saat mulutnya berucap Mentari adalah pacarnya. Biasanya Langit akan mengakui Tari sebagai adik. Mungkin karena tampilan Mentari kini dewasa. Seolah mereka seumuran dan bilang dia adiknya itu agak ngibul,ya. Pandangan pelayan itu curiga, seakan ada maksud lain yang ingin Langit capai jika baju kekurangan bah