25. Di Rumah Sakit

2012 Words

“Mbak Della!” Aku menoleh ketika mendengar seseorang memanggilku. Air mataku kembali lolos ketika melihat Dimas sudah berdiri sekitar lima meter dariku. “Dimasss!” Aku segera berdiri dan berlari ke arah Dimas yang baru saja datang. Dimas langsung memelukku sambil terus menepuk pundakku mencoba untuk menenangkan. “Mas Razan pasti baik-baik aja, Mbak, udah jangan nangis.” Dimas menuntunku untuk duduk kembali sementara air mata yang sempat berhenti kembali membanjir. “Gara-gara aku, Dim. Pak Razan—“ “Sssst! Kaya gini namanya musibah. Ponselnya Mas Razan yang buat nelfon aku mana?” Aku meraih tas kecilku lalu menyerahkan ponsel milik Pak Razan pada Dimas. Keningku berkerut heran ketika Dimas dengan santainya menelfon nomor seseorang dengan ponsel itu. “Hallo Tante, ini saya, Dimas. Iya,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD