44. Yogyakarta - 4

1921 Words

Alan’s POV Malam sebelumnya ...  “Saya cuma mau dengar suaramu, Vin. Kangen.” Panggilan tiba-tiba saja terputus. “Hallo, Vin? Hallo— apa-apaan, ini!” Aku bangun dari tempat tidur dan kembali menelepon Vina. Tidak tersambung. Dia pasti langsung menonaktifkan ponselnya. “Argh!” Aku membuang ponselku, lalu menghempaskan badan. Otakku pening, pikiranku kacau. Aku tidak pernah menyangka seorang perempuan bisa membuatku sekalang-kabut ini hanya karena dia menyengaja mengabaikanku. Dia pasti sangat kecewa padaku, aku tahu itu. Aku diam bukan karena aku tak peka. Ada banyak sekali hal yang harus kuurus segera, dan semuanya hampir tidak bisa ditunda. Sekalian aku menyiapkan sesuatu yang kuharap bisa menyenangkannya. Sayangnya, dia memang tak sabaran. Aku pun tidak bisa berbuat banyak karen

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD