When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
“Apa maksud Kaka mengatakan Mama yang meminta Kaka mengajakku ke pesta? Tadi aku bertanya pada Mama tapi dia bilang tidak tau apa-apa.” Lova yang sejak tadi menahan diri untuk tidak bertanya akhirnya kelepasan juga. Dia bahkan seperti menghadang Galen begitu mereka memasuki rumah. Tatapannya tajam penuh tuntutan. “Apa maksud kamu mengatakan pada Lolyta jika kamu akan melakukan apa yang pernah kamu lakukan pada Elodie jika Lolyta masih berhubungan denganku? Siapa kamu yang begitu tidak tau diri membatasi dengan siapa aku berhubungan?” Galen juga menatapnya nyalang, terus merangsek maju dan membuat Lova reflek mundur. “Aku sudah mengatakan dia sendiri yang mengajakku bertemu!” Lova berteriak tanpa sadar, namun Galen hanya menyungging senyum sinisnya. “Tunjukkan buktinya! Bukti jika