"Ada apa dengan Pak Daniel? Kenapa hari ini sikapnya sedikit aneh?" Gumam Krystal.
Krystal merasa jika sikap Daniel hari ini sedikit berbeda dari biasanya. Entah apa penyebabnya, namun Krystal pun juga tidak mengetahuinya.
Flashback On
"Apa kamu tidak suka jika saya mengantarmu?" tanya Daniel.
Pertanyaan Daniel membuat Krystal merasa tertegun, dan tidak enak pada CEOnya.
"Bu-bukan begitu maksud saya Pak," Jawab Krystal.
"Lalu? Apa kamu ingin di antar oleh Direktur Lucas?" Tanya Daniel.
"Maksud Bapak apa?! Saya tidak pernah berfikir seperti itu!"
Krystal mulai kesal dengan perkataan Daniel, ia tidak menyangka jika CEO nya akan mengatakan hal seperti itu.
Lampu berubah hijau. Daniel melajukan mobilnya lagi. Mereka berdua akhirnya diam selama sisa perjalanan hingga rumah Krystal.
Beberapa menit kemudian mereka sampai di depan rumah Krystal. Setelah mobil berhenti, Krystal langsung melepas sabuk pengamannya.
"Terima kasih, Pak. Selamat malam," ujar Krystal.
KLAP
Krystal langsung masuk ke dalam rumah, sedangkan Daniel langsung pergi dari depan rumah sekretarisnya.
Flashback Off
"Hah...." Krystal menghela nafas sembari memijat tengkuk lehernya.
Ia pun berjalan masuk ke dalam kamar mandi. Selama beberapa menit Krystal membersihkan diri.
Setelah selesai mandi Krystal berjalan ke ruang tamu. Kemudian ia duduk dan menonton televisi.
Ketika sedang seru melihat film tiba-tiba ponselnya berdering, ia langsung mengambil ponselnya dan melihat siapa yang menghubunginya.
"ada apa lagi ya?" gumam Krystal.
Kemudian Krystal mengangkat panggilan telfonnya.
"Ya halo," ujar Krystal.
"Apa kamu bisa keluar sebentar?" tanya seseorang di seberang.
"Ada perlu apa?" tanya balik Krystal.
"aku ada di depan rumahmu sekarang," ujarnya.
Krystal langsung beranjak dari sofa, lalu berjalan ke jendela. Ia melihat ke luar jendela. Terlihat seseorang berdiri di depan gerbang rumahnya.
"Baiklah, tunggu sebentar," ujar Krystal.
Kemudian Krystal mematikan telfonnya, dan juga mematikan televisinya setelah itu ia berjalan keluar rumah. Ketika pintu terbuka, orang tersebut langsung tersenyum dan menyapa Krystal.
"Hai," sapanya.
"Ada apa Direktur Lucas?" tanya Krystal.
"aku ingin bicara denganmu," ujarnya.
"maaf, tidak ada yang perlu di bicarakan lagi, Anda sebaiknya pulang karna ini sudah malam,"
Karna Krystal enggan bicara dengan Lucas, ia pun akhirnya berbalik badan, dan akan masuk ke dalam. Namun, tangan Krystal langsung di raih oleh Lucas.
"Tunggu!" ujarnya.
Krystal kembali membalik badannya dan melihat tangannya yang di genggam oleh Lucas.
"Tolong lepaskan tanganku," ujar Krystal.
Lucas langsung melepaskan tangan Krystal, kemudian ia meminta Krystal untuk bicara dengannya walaupun hanya sebentar.
"Aku hanya ingin bicara denganmu sebentar saja," ujarnya.
"Maaf. Tapi tidak ada yang perlu dibicarakan lagi," ujar Krystal. "lagi pula ini sudah malam jadi sebaiknya Anda pulang."
"jika kamu tidak ingin bicara denganku sekarang, maka aku akan terus mendatangimu agar kamu mau bicara denganku," ancamnya.
Perkataan Lucas barusan membuat Krystal jadi kesal, Krystal pun menghela nafas lalu ia menyetujui permintaan Lucas. Ia terpaksa melakukannya agar hidupnya bisa tenang setelah ini.
"Baiklah. Mari kita bicara, tapi tidak di sini, dan tolong ini untuk yang terakhir kalinya,"
Lucas mengangguk menyetujui permintaan Krystal. Kemudian mereka keluar ke taman dekat rumah Krystal.
Setelah berjalan tidak jauh dari rumah Krystal, mereka sampai di taman.
"apa yang ingin kamu katakan?" tanya Krystal.
Lucas pun akhirnya menjelaskan pada Krystal tentang apa yang sudah terjadi padanya dulu hingga membuatnya mengambil keputusan untuk berpisah dengan Krystal.
Walaupun itu sudah berlalu, namun Lucas masih tetap saja menyesali keputusannya waktu itu.
Krystal yang mendengarkan penjelasannya pun hanya diam, dan tidak mengatakan apapun lagi. Karna bagi Krystal semua itu sudah berlalu, dan semuanya tidak bisa kembali begitu saja.
"Apa sudah semua yang ingin kamu katakan?" tanya Krystal.
Lucas pun mengangguk, lalu dia meraih tangan Krystal dan menggenggamnya.
"Aku harap kamu tidak marah padaku," ujar Lucas.
Secara perlahan Krystal melepaskan tangannya dari genggaman Lucas, ia juga membalas perkataan Lucas.
"Aku tidak marah padamu, dan itu semua juga sudah berlalu jadi aku harap setelah ini kita bisa menjalani hidup kita masing-masing," ujar Krystal. "Jika tidak ada lagi yang ingin kamu katakan maka aku akan pulang sekarang karna besok aku harus bekerja."
Krystal pun akhirnya beranjak dari taman tersebut, ia berjalan pulang dengan hati yang tenang. Ia berharap Lucas bisa menepati perkataannya tadi.
Tap Tap Tap
Malam semakin larut, Krystal akhirnya bisa beristirahat.
***
Pagi ini Krystal bangun dengan perasaan yang bahagia. Akhirnya setelah sekian lama ia bisa merasakan ketenangan.
"semoga setelah ini aku tidak akan di ganggu olehnya, dan juga semoga dia bisa hidup bahagia," gumam Krystal.
Krystal sudah siap untuk hari ini. Ia dalam perjalanan menuju kantor.
---
Setelah perjalanan beberapa saat akhirnya Krystal sampai di kantor. Setelah meletakkan tasnya, Krystal beranjak ke pantry untuk membuatkan kopi untuk Daniel.
Ketika selesai dan ia akan meletakkan kopinya di ruangan Daniel, ternyata CEOnya telah berada di dalam ruangan.
"Pagi, Pak Daniel," sapa Krystal sembari meletakkan kopinya di atas meja.
"Pagi,"
"Silahkan Pak, kopinya."
"Ah! Terima kasih," ujar Daniel.
Karna pagi ini Krystal terlihat semeringah jadi Daniel merasa heran.
"Ada apa denganmu?" tanya Daniel heran.
"Tidak ada apa-apa, pak," jawab Krystal.
"Kamu terlihat bahagia pagi ini, apa terjadi sesuatu?" ujar Daniel.
"Ehm ... Ya begitulah."
"Baguslah jika suasana hatimu sedang baik. Apa kamu ada acara weekend ini?"
"Ehm ... Saya rasa tidak Pak. Ada apa, pak?"
"Baguslah. Kosongkan jadwalmu, dan ikut denganku,"
"Kemana Pak?"
"besok kamu akan tahu."
"Baik Pak."
Setelah itu Krystal menjelaskan jadwal Daniel untuk hari ini.
Waktu berlalu dengan cepat. Setelah selesai dengan rapat, Daniel dan Krystal akhirnya bisa makan siang.
Daniel membawa Krystal ke sebuah restoran yang pernah ia datangi sebelumnya. Makanan di restoran itu menurut Daniel lumayan enak.
"Loh!" ujar Krystal kaget.
"Ada apa?" tanya Daniel.
"Ehm ... Tidak apa-apa, pak."
"Ayo Masuk!"
Krystal tidak pernah menyangka jika Daniel bisa makan di restoran yang kecil seperti itu. Ketika sudah berada di dalam, Daniel memesan 2 porsi makanan yang sama.
Beberapa saat menunggu, kemudian makanannya pun datang. Krystal mencium aroma makanannya.
"Cobalah!" ujar Daniel.
Krystal mulai mengambil kuah makanannya, dan mencobanya.
"Bagaimana?" tanya Daniel.
"Enak, Pak." Ujar Krystal sembari menyeringai.
Baru pertama kalinya Krystal berada di restoran itu, dan ia langsung menyukai makanannya. Krystal pun langsung menyantap makanannya, dan Daniel senang melihat Krystal yang menyukainya.
"Kenapa Bapak melihat saya? Apa Bapak tidak makan juga?" tanya Krystal.
"Ah! Iya."
Mereka mulai menikmati makanannya hingga habis.
"Terima kasih untuk makanannya," ujar Daniel dan Krystal bersamaan.
Setelah membayar, mereka berdua keluar dari restoran itu.
"Bagaimana?" tanya Daniel.
"Sangat Enak, Pak. Terima kasih untuk makanannya."
"Baguslah jika kamu menyukainya,"
"Tapi saya penasaran dengan sesuatu,"
"Apa?"
"darimana Bapak tahu restoran itu?"
"Oh ... Itu dari salah satu temanku,"
"Oh...."
Mereka dalam perjalanan kembali ke kantor. Karna tidak ada jadwal lagi jadi Daniel lebih bisa santai.
Setelah berapa menit perjalanan akhirnya mereka sampai di kantor. Setelah mobil terparkir, Daniel dan juga Krystal keluar dari mobil.
"terima kasih ya pak," ujar Krystal.
"Untuk apa?" tanya Daniel.
"Bapak sudah mentraktir saya makan," ujar Krystal.
"Oh."
To be continued