Ep. 3 BISNIS

1066 Words
Tigapuluh menit berlalu, Daniel dan Krystal meninggalkan restoran tersebut. Mereka berjalan ke parkiran. “Kita kembali ke kantor sekarang,” Ujar Daniel. “Baik, Pak.” Ketika sampai di parkiran mereka langsung masuk ke dalam mobil. Daniel mengendarai mobilnya menuju ke perusahaan. Sepuluh menit perjalanan akhirnya mereka sampai di parkiran. Setelah keluar dari mobil, Daniel dan Krystal berjalan masuk ke dalam gedung, dan menuju ke lift untuk naik ke lantai 20. “Krystal,” Panggil Daniel. “Ya, Pak,” Sahut Krystal. “Terima kasih,” Ujarnya. Krystal mengernyit heran. “Terima kasih untuk apa, Pak?” tanya Krystal. “Kamu sudah bekerja keras hari ini.” “Ah! Tidak perlu berterima kasih Pak, karna ini sudah tugas saya,” Jawab Krystal. “Tapi aku ingin mengucapkan terima kasih padamu.” Krystal hanya diam, ia bingung membalas perkataan Daniel. Pintu lift pun terbuka, dan Mereka masuk ke dalam lift, lalu Krystal menekan angka 20. Beberapa saat lift bergerak naik. Ting Lantai 20. Daniel keluar dari lift, dan di belakangnya ada Krystal yang mengikutinya. Daniel berjalan melewati meja sekretaris, dan langsung masuk ke dalam ruangannya, sedangkan Krystal mengikutinya masuk ke dalam ruangan. “kenapa kamu mengikutiku masuk?” tanya Daniel. “saya hanya ingin memastikan jika bapak perlu sesuatu atau tidak,” jawab Krystal. “Tidak ada yang aku perlukan jadi kamu bisa keluar,” ujar Daniel. “Baik, Pak.” Krystal keluar dari ruangan CEO, lalu duduk di kursi meja kerjanya. Baru saja duduk, ia sudah dapat pertanyaan dari Sekretaris yang satunya. “Bagaimana pertemuannya?” Tanya Amelia. “Berjalan Lancar, Bu.” “Syukurlah.” Setelah itu Krystal kembali fokus pada pekerjaannya. Beberapa saat kemudian Krystal menyelesaikan berkas meeting dengan Perusahaan A, ia berjalan ke ruangan Daniel untuk menyerahkan berkasnya. Ketika sudah di depan ruangan Daniel, Krystal langsung mengetuk pintunya. “Masuk,” Sahut Daniel. Setelah mendapat sahutan dari dalam, Krystal membuka pintu ruangan Daniel, dan berjalan masuk. Setelah itu ia menutup kembali pintunya. "Maaf, Pak. Ini berkas hasil rapat kemarin dengan perusahaan A," Ujar Krystal sembari berjalan mendekat ke meja Daniel. “letakkan saja di atas meja, nanti akan aku periksa,” ujarnya. Krystal meletakkan map nya di atas meja kerja Daniel, setelah itu ia pamit keluar. “Maaf Pak, jika tidak ada lagi yang dibutuhkan, saya permisi,” Ujar Krystal. Daniel mengangguk mengiyakan setelah itu Krystal berjalan pergi dari ruangan CEO. Setelah menutup pintu, Krystal berjalan kembali ke meja kerjanya. Setelah itu Krystal langsung duduk di kursinya lagi lalu ia kembali sibuk dengan berkas meeting tadi pagi. Beberapa jam kemudian. Krystal selesai mengerjakan berkasnya lalu ia mengerjakan lagi dokumen Meeting dengan Perusahaan B. Setelah selesai semua Krystal kembali lagi ke ruangan Daniel untuk memberikan berkasnya sekaligus. Krystal berjalan lagi ke ruangan CEO dengan membawa dua map, setelah itu ia mengetuk pintu ruangan Daniel. “Ya masuk,” sahut Daniel. CKLEK "Permisi, Pak. Saya ingin memberikan dokumen ini," Ujar Krystal. “Bawa kemari,” ujar Daniel. Krystal berjalan mendekat, dan memberikan dokumen tersebut pada Daniel. Karna Daniel tidak ada Jadwal lagi, jadi ia sedang sibuk mengurus produk yang baru saja di luncurkan. “Bagaimana perkembangan Produk baru kita?” tanya Daniel. “Penjualannya semakin naik, Pak.” “Oke. Tolong beri kabar padaku untuk penjualannya.” “Baik, Pak.” “kamu bisa keluar sekarang,” titah Daniel. “Baik, Pak.” Krystal berjalan keluar dari ruangan CEO, dan kembali ke meja kerjanya. Beberapa jam kemudian Daniel keluar dari ruangannya. “Krystal,” panggil Daniel. “Iya, Pak.” “Ikut saya!” “Baik, Pak.” Krystal langsung menyahut tasnya, dan mengikuti Daniel tanpa bertanya. Mereka keluar dari perusahaan, dan ke tempat tujuan yang Krystal tidak tahu. Ketika di perjalanan Krystal baru bertanya pada Daniel, karna setahu Krystal bahwa Daniel tidak ada jadwal di luar kantor. “maaf Pak, sebenarnya kita akan kemana?” tanya Krystal. “Kita akan ke Toko untuk mengecek keadaan di sana,” “Oh.” Beberapa menit kemudian Mereka sampai di mall. Setelah memarkirkan mobilnya, mereka berjalan masuk ke dalam mall lalu naik ke escalator untuk menuju salah satu toko milik LL Grup. “Memangnya ada apa Pak?” tanya Krystal lagi. “apa ada masalah jika saya datang ke toko milikku?” “Ti-tidak, pak.” “Lalu kenapa kamu bertanya?” “Ehm...” “Apa?” “Ti-tidak Pak.” Krystal mengikuti Daniel yang berjalan menuju toko. Ketika sampai di toko, Daniel mengecek langsung keadaan di sana. Daniel yang terkenal pekerja keras sedari dulu karna ia ingin mencapai pasar internasional. Daniel merupakan orang yang memulai bisnis fashionnya dari kecil hingga akhirnya ia memiliki perusahaan yang besar dan beberapa toko di Mall walaupun perjuangannya tidaklah sebentar namun ia dapat menjalaninya. Krystal yang melihat Daniel seperti sekarang merasa kagum pada CEO nya. “Pak Daniel memang orang yang pekerja keras dan juga baik, ia sampai di sukai banyak wanita, tapi kenapa ia belum menikah juga?” Fikir Krystal. Ketika Krystal sedang melamun tiba-tiba Daniel memanggilnya, namun Krystal tidak menyahuti panggilan Daniel. Hingga Daniel menepuk pundaknya. “Hei.” “Ah! Iya Pak,” “kenapa melamun?” “ti-tidak apa-apa Pak,” Ujar Krystal. “apa Bapak perlu sesuatu?” “Tidak.” Daniel langsung kembali mengecek produk terbarunya. Ketika menemani Daniel, tanpa sengaja ada seseorang yang menyapa Krystal. “Hei, bukannya ini Krystal ya.” “Oh, hai.” “sekarang kerja dimana?” “aku sekarang bekerja di LL Grup sebagai sekretaris.” “Oh. Sekretaris.” “Iya.” Daniel yang melihat Krystal sedang bicara dengan seseorang langsung menghampiri sekretarisnya, dan berdehem. “Ehem.” Krystal langsung menoleh dan meminta maaf karna ia lupa jika masih jam kerjanya. “Ah! Maaf, Pak.” Daniel menatap orang yang mengajak bicara Krystal, lalu ia berpaling menatap sekretarisnya. Krystal langsung meminta maaf lagi pada Daniel. “Maaf, Pak.” “Ayo kembali ke kantor!” “Ah! Apa bapak sudah selesai?” “Sudah.” “Baik, Pak.” Mereka kembali lagi ke kantor, dan Krystal meninggalkan orang yang mengajaknya bicara. Dalam perjalanan Krystal ingin bertanya sesuatu pada Daniel. “Maaf, Pak.” “Ada apa?” “Saya ingin tanya sesuatu tapi ehm,” Krystal ragu untuk bertanya karna ia takut jika menyinggung CEO nya. “apa?” “Ehm ...” “kamu ingin tanya apa? Katakan saja,” “Maaf, Pak. Kenapa Bapak belum menikah sampai sekarang?” “Oh.” Krystal menunggu jawaban dari Daniel. Namun, Daniel tidak menjawab pertanyaan Krystal hingga sampai di parkiran gedung. Mereka langsung keluar dari mobil ketika sampai. Lalu berjalan menuju lift. “Kenapa Pak Daniel tidak menjawab pertanyaanku?” batin Krystal. Ketika sampai di lantai 20 Daniel langsung masuk ke dalam ruangannya sedangkan Krystal duduk di kursi meja kerjanya. “Apa Pak Daniel jangan-jangan tidak suka dengan wanita?” fikir Krystal. Krystal langsung jadi merinding ketika membayangkan jika Daniel suka pada pria. “Hah... Sudahlah. Lebih baik aku fokus kembali pada pekerjaanku,” batin Krystal. Beberapa menit kemudian Krystal kembali fokus, ia ingin menyusun jadwal Daniel untuk beberapa hari kedepan. “Sepertinya sudah semua, tapi apa lagi yang kurang?” fikir Krystal. Daniel keluar dari ruangannya, dan memanggil Krystal. “Krystal.” “Iya Pak,” sahut Krystal. “Datang ke ruanganku sekarang!” “Baik, Pak.” “ada apa ya?” fikir Krystal. To be continued
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD