"Akhirnya sampai rumah juga," Gumam Krystal sembari masuk ke dalam kamarnya.
Setelah meletakkan tas, Krystal berjalan masuk ke dalam kamar mandi, ia ingin menyegarkan badannya. Sembari berdiri di bawah shower, Krystal juga teringat pembicaraannya dengan Daniel.
Flashback On
Krystal beranjak dari meja kerjanya lalu berjalan ke ruangan CEO. Ketika sampai ia langsung mengetuk pintu ruangan Daniel.
"Ya, masuk," Sahut Daniel dari dalam.
Krystal langsung membuka pintu lalu masuk ke dalam.
"Maaf Pak, ada apa memanggil saya?"
"Lusa kita ada perjalanan bisnis ke Hongkong, jadi tolong urus semua keperluannya."
"Berapa hari Pak?"
"Kurang lebih tiga hari."
"Baik, Pak. Saya akan menyiapkan semuanya."
"Oke."
Krystal masih berdiri di depan meja Daniel, ia ingin bertanya karna masih penasaran dengan pertanyaannya yang belum dijawab oleh Daniel tentang Daniel yang belum menikah sampai sekarang.
"Ada apa?"
"Maaf, Pak. Saya ingin bertanya, tapi-"
"Tanyakan saja."
"Ehm... Tapi Pak,"
"Tidak apa-apa. Daripada kamu berdiri di situ hingga pulang."
"Maaf Pak jika pertanyaan saya menyinggung Bapak, tapi saya penasaran."
"Oke. Memangnya apa pertanyaanmu?"
"Ehm... Apa Bapak belum menikah sampai sekarang karna Bapak suka dengan Pria?"
Daniel langsung tersedak minuman karna mendengar pertanyaan Sekretarisnya.
"Apa! Tentu saja bukan," ujarnya. "Saya belum menikah karna belum ada yang cocok denganku."
"dan satu hal lagi."
"apa, Pak?"
Daniel berjalan mendekati Krystal, lalu ia mendekatkan wajahnya dengan wajah Krystal.
"saya belum menikah juga karna sibuk bekerja."
Jantung Krystal langsung berdetak kencang, ia sampai bisa mendengarnya apalagi Daniel. Pasti CEO nya juga mendengarnya. Namun, Daniel tidak berkata apapun.
"Sekarang kamu bisa keluar."
"Baik, Pak."
Setelah itu Krystal langsung keluar dari ruangan CEO, ia langsung menambah jadwal untuk perjalanan Bisnis ke Hongkong.
Krystal juga menyiapkan semua keperluan yang diperlukan untuk perjalanan bisnis ke Hongkong. Selesai menyusun jadwal beberapa hari kedepan, akhirnya Krystal ke ruangan Daniel lagi.
Tok Tok Tok
"Masuk,"
"Permisi, Pak."
"ada apa?"
"saya ingin menyampaikan jadwal anda untuk besok, dan saya juga butuh persetujuan anda."
"katakan."
"Besok siang Direktur Utama ingin makan siang bersama anda, Bagaimana Pak?"
Daniel yang sedang fokus pada berkasnya pun langsung menyutujuinya.
"Oke."
Setelah mendapat persetujuan, Krystal menambahkannya pada jadwal. Setelah itu Krystal membacakan jadwal Daniel untuk besok.
Flashback Off
Tigapuluh menit kemudian, Krystal keluar dari kamar mandi. Badannya terasa lebih baik setelah keluar dari kamar mandi.
"sebaiknya aku beristirahat agar besok lebih segar ketika bangun," gumam Krystal.
Ketika Krystal akan memejamkan matanya tiba-tiba ponselnya berdering, ia pun akhirnya terbangun dan melihat layar ponsel.
"Pak Daniel?"
Krystal langsung mengangkat telfonnya.
"Halo, malam Pak."
"Krystal, apa berkas meeting dengan perusahaan B sudah selesai?"
"Sudah, Pak. Tadi siang sudah saya berikan pada Bapak."
"Oh. Oke."
Setelah itu Daniel menutup telfonnya, Krystal pun akhirnya bisa tidur.
***
Pagi ini Krystal sudah bersiap lebih awal karna ia akan di jemput oleh mobil Daniel. Status Krystal yang sebagai sekretaris Daniel memang berbeda dengan Amelia, ia merupakan sekretaris Pribadi Daniel.
Tin.. Tin..
Terdengar suara klakson mobil dari depan rumah Krystal.
"Mobil Pak Daniel sudah di depan," gumam Krystal.
Krystal langsung menyahut tasnya lalu berjalan keluar rumah. Ia langsung mengunci pintu lalu menghampiri mobil Daniel. Ketika ia membuka pintu mobil ia langsung menyapa Daniel.
"Pagi, Pak Daniel" Sapa Krystal.
"Cepat masuk!"
"Baik, pak."
Krystal langsung masuk kedalam mobil, dan menutup pintunya, ia pun juga menyapa supir Daniel.
"Pagi, Pak."
"Pagi, Sekretaris Krystal."
Setelah itu mobil Daniel berjalan menuju kantor LL grup. Selama perjalanan Krystal memeriksa jadwal Daniel sekali lagi.
"Bagaimana persiapan besok?" tanya Daniel.
"Sudah semua, Pak." Jawab Krystal.
Beberapa menit kemudian mereka sampai di parkiran. Setelah itu Krystal keluar dan membukakan pintu untuk Daniel.
Setelah Daniel turun, Krystal langsung mengikutinya yang berjalan menuju ke lift.
Ting
Lantai 20, Daniel berjalan masuk ke dalam ruangannya, sedangkan Krystal langsung menuju ke pantry setelah meletakkan tasnya.
Beberapa menit kemudian Krystal selesai membuat kopi untuk Daniel, ia langsung berjalan ke meja kerja Daniel untuk memberikannya.
"Ini Pak kopinya."
"Terima kasih."
"Jadwal anda hari ini, meeting dengan Divisi perencanaan, lalu makan siang dengan Direktur Utama, dan-"
"tunggu sebentar!" potong Daniel. "Kenapa ada jadwal makan siang dengan Direktur Utama?"
"Beliau meminta untuk makan siang dengan Anda, Pak."
"Kenapa kamu masukkan ke dalam jadwal saya? Memangnya saya sudah menyetujuinya?"
"Kemarin saya sudah bertanya pada Bapak, dan Bapak menyetujuinya."
"astaga," gumam Daniel.
Setelah itu Krystal melanjutkan lagi penjelasannya tadi yang belum selesai. Selesai menjelaskan mereka akan beranjak untuk meeting dengan Divisi Perencanaan, namun tiba-tiba seseorang mengetuk pintu.
"Ya masuk," Ujar Daniel.
Ketika orang tersebut masuk ke dalam ternyata ia merupakan Manager Divisi perencanaan.
"Ada apa?" tanya Daniel langsung.
"Maaf, Pak. Perencanaan Fashion kita sama dengan perusahaan X," ujar Manager.
"Apa! Bagaimana bisa?"
"Kami masih menyelidinya,"
"Cepat bereskan masalah ini!"
"Ba-baik, Pak."
Setelah Manager Perencanaan keluar, Daniel langsung duduk kembali dan memijat pelipisnya.
"Saya akan bantu Divisi perencanaan untuk menyelidiki kasus ini, Pak." Ujar Krystal.
"Ya. Keluarlah."
Krystal juga berjalan keluar dari ruangan Daniel, ia menuju ke Divisi Perencanaan yang berada di Lantai 15.
Ting
Lantai 15. Krystal keluar dari lift, dan berjalan ke ruangan Manager.
"Bagaimana bisa perencanaan kita sampai sama dengan Perusahaan X?" tanya Krystal.
"Kami juga tidak tahu. Baru saja Perusahaan X meluncurkan Produk baru, dan Desainnya sama dengan kita," Jawab Manager Perencanaan. "Bagaimana ini?"
"tenanglah Manager, aku akan membantu menyelidiki masalah ini."
"Baiklah. Terima kasih, sekretaris Krystal."
Setelah itu Krystal kembali ke Lantai 20. Ia jadi sibuk dengan penyelidikan masalah perencanaan perusahaan yang sama dengan perusahaan X.
Krystal mulai meminta bantuan pada wartawan dengan masalah perusahaan X lebih dulu. Krystal langsung menghubungi wartawan dari majalan W.
"Halo, selamat pagi. Saya Krystal sekretaris CEO dari perusahaan LL Grup."
"Ya, Nona Krystal. Bagaimana?"
"Apa anda bisa membantu saya untuk mendapatkan informasi tentang perusahaan X?"
"Tentu saja. Tapi ada bayaran besar atas informasi itu."
"Tenang saja. Saya akan memberikan imbalan yang sesuai."
"Baiklah. Dua jam lagi kita akan bertemu di restoran M,"
"Baik."
Setelah menutup telfonnya, Krystal pun di panggil oleh Daniel untuk ke ruangannya.
"Krystal datang ke ruanganku sekarang!"
Krystal langsung berjalan ke ruangan CEO, ia langsung masuk ke dalam ruangan.
"Iya, Pak. Ada apa?"
"Tolong atur ulang jadwal kita ke Hongkong."
"Baik, Pak."
"Apa ada lagi, Pak?"
"Bagaimana perkembangan penyelidikan tentang produk yang sama dengan perusahaan X?"
"saya baru mulai, Pak."
"Baiklah. Beritahu saya jika ada kemajuan dari penyelidikannya."
"Baik, Pak."
"Kamu bisa keluar."
Krystal langsung keluar dari ruangan Daniel.
Beberapa jam kemudian Krystal masih sibuk mengurus perencanaan perusahaan yang bocor, sedangkan Daniel sedang makan siang dengan Direktur utama.
Selama makan siang, Daniel dan Direktur Utama membicarakan masalah perusahaan, namun Direktur Utama juga bertanya masalah Daniel yang belum menikah sampai sekarang padahal ia sudah matang untuk menikah. Pertanyaan itu membuat Daniel jadi berfikir tentang masa depannya. Tidak mungkin ia akan single untuk selamanya.
Selama makan siang, Krystal bertemu dengan wartawan yang ia hubungi. Krystal tidak membuang-buang waktunya.
"Bagaimana berita tentang perusahaan X?" tanya Krystal.
Wartawan tersebut menjelaskan pada Krystal tentang semua berita tentang perusahaan tersebut.
Tidak lama mereka bertemu, setelah itu Krystal kembali ke kantor lagi. Ketika ia sampai di meja kerjanya, Krystal bertanya pada Amelia.
"Apa Pak Daniel sudah kembali?"
To be continued