Daniel dan Krystal sedang dalam perjalanan menuju ke restoran tempat pertemuan Daniel dan juga Direktur Max. Selama perjalanan mereka tidak banyak bicara karna kejadian sebelum berangkat.
Flashback On
Beberapa menit sebelumnya.
Karna Daniel memiliki janji bertemu dengan Direktur Max siang ini jadi Krystal datang ke ruangannya untuk mengingatkan Daniel.
Tok Tok Tok
“Ya, masuk,”
“Permisi, Pak. Ini sudah hampir masuk jam makan siang,” Ujar Krystal.
“Baiklah.”
Daniel berdiri dari tempat duduknya sembari merapikan jasnya. Lalu ia berjalan keluar dari ruangan dan diikuti oleh Krystal untuk ke lift. Mereka akan berangkat ke restoran tempat pertemuan dengan Direktur Max.
Ting
Ketika sampai di Lantai 1. Daniel dan Krystal keluar dari lift. Mereka berjalan menuju ke parkiran mobil.
Ketika sampai di parkiran dan akan masuk ke dalam mobil tiba-tiba Lucas menghampiri Daniel dan juga Krystal.
“Agatha,” panggil Lucas.
Krystal terkejut melihat Lucas yang berada di parkiran mobil, padahal hari ini tidak ada janji bertemu.
“I-iya,” sahut Krystal.
“apa kamu ada waktu?”
“Maaf, Direktur Lucas. Sekretaris saya harus menemani saya untuk bertemu dengan seseorang,” sahut Daniel.
“Oh... Maaf CEO Daniel. Saya fikir jika Agatha sedang tidak sibuk,”
“Maaf. Kami permisi,” ujar Daniel.
Setelah mengatakan hal itu, Daniel mengisyaratkan pada Krystal untuk masuk ke dalam mobil. Kemudian Daniel menjalankan mobilnya, dan meninggalkan Lucas begitu saja.
Flashback Off
“Apa Direktur Max sudah sampai?” Tanya Daniel.
“Be-belum, Pak.”
Beberapa menit kemudian, Daniel dan Krystal sampai di restoran. Setelah masuk dan duduk, mereka menunggu hingga Direktur Max datang.
“Apa Anda ingin pesan sesuatu, Pak?” tanya Krystal.
“Ehm... Kamu tahu yang aku inginkan jika berada di sini,”
“Baik, Pak.”
Krystal memesankan minuman untuk Daniel. Tidak lama menunggu Direktur Max datang dan menghampiri Daniel.
“Hai,” sapa Direktur Max.
“Hai,” balas Daniel.
“bagaimana keadaanmu?”
“Baik. Bagaimana denganmu?”
“Baik.”
Mereka mulai berbicara, setelah memesankan minuman untuk Daniel, Krystal duduk di meja lain karna tidak ingin mengganggu. Direktur Max merupakan teman Daniel, jadi mereka sering bertemu di luar kantor.
Satu jam berlalu, Daniel selesai bicara dengan Max. Mereka akhirnya berpisah karna masih ada kesibukan masing-masing.
“sampai bertemu lagi,” ujar Max.
“Oke. Sampai bertemu lagi,”
Setelah itu Max pergi meninggalkan restoran. Sedangkan Krystal langsung menghampiri Daniel.
“kita kembali ke kantor sekarang, Pak?” tanya Krystal.
“Tidak.”
“lalu?”
Mereka tidak langsung kembali ke kantor. Namun, Daniel mengajak Krystal ke suatu tempat.
“Kita akan kemana, Pak?” tanya Krystal.
“kita akan keluar sebentar,”
“tapi pekerjaannya bagaimana, Pak?”
“apa aku ada jadwal lagi?”
“Tidak ada, Pak.”
“baguslah.”
Beberapa menit perjalanan akhirnya mereka sampai di Namsan Cable Car.
“untuk apa kita datang kemari, pak?”
“hanya ingin saja,”
“Hah?”
Selama kurang lebih satu jam mereka berada di Namsan Cable Car, setelah itu Krystal mengajak Daniel untuk kembali ke LL Group.
“Maaf, pak. Apa tidak sebaiknya kita kembali ke kantor?”
“kenapa?”
“tidak enak jika keluar seperti ini di jam kerja Pak,”
“Oh... Baiklah.”
Akhirnya mereka berjalan menuju parkiran mobil. Setelah masuk ke dalam mobil, dan menggunakan sabuk pengaman, Daniel mengendarai mobilnya menuju ke LL Group.
Di dalam perjalanan, Daniel maupun Krystal sama-sama diam. Mereka sama-sama tidak tahu harus berbicara apa.
Tidak lama mereka sampai di parkiran mobil LL group. Setelah keluar dari mobil, Daniel dan Krystal berjalan masuk ke dalam gedung. Namun, ketika baru masuk tiba-tiba ada yang memanggil Krystal.
“Agatha,” panggil seseorang.
“Iya,” sahut Krystal sembari berbalik badan, dan melihat orang yang memanggilnya.
“apa kamu sibuk?”
“Ehm... ada apa?”
“bisa bicara sebentar?”
“Maaf. Ini masih jam kerja jadi saya tidak bisa bicara dengan Anda,”
“apa tidak bisa walau sebentar?”
Krystal menggelengkan kepalanya, lalu Daniel menyahut.
“Maaf, Direktur Lucas. Ini masih jam kerja jadi saya masih perlu sekretaris saya,”
“Ah! Maaf CEO Daniel.”
Daniel langsung menarik tangan Krystal untuk menuju lift. Mereka meninggalkan Lucas lagi.
Ting
Ketika pintu lift terbuka, Mereka masuk ke dalam lift. Daniel tetap menggandeng tangan Krystal.
“Ehm... Maaf, pak. Tolong lepaskan tangan saya,” ujar Krystal.
“Ah! Maaf.”
Daniel langsung melepaskan tangan Krystal. Sedangkan Krystal hanya diam memainkan pergelangan tangannya yang di genggam oleh Daniel.
“Ya Tuhan jantungku berdetak terlalu kencang. Semoga Pak Daniel tidak mendengarnya,” batin Krystal.
Ting
Lantai 20. Daniel dan juga Krystal keluar dari lift. Setelah itu Daniel masuk ke dalam ruangannya, sedangkan Krystal duduk di kursi meja kerjanya.
Karna masih jam kerja jadi Krystal fokus pada pekerjaannya.
Beberapa saat kemudian Krystal di panggil oleh Daniel untuk ke ruangannya.
“Permisi, Pak. Ada yang bisa saya bantu, pak?”
“masuklah,”
Krystal pun masuk ke dalam, dan menutup pintu. Dia berjalan mendekat ke meja kerja Daniel.
“Iya, pak. Ada apa?”
“aku hanya ingin meminta maaf karna telah menarik tanganmu tadi,”
“Ah... Tidak apa, pak.”
“apa tadi sakit?”
“tidak sama sekali, Pak.”
Sejenak mereka diam, dan suasana ruangan Daniel menjadi hening.
“Ehm... Jika tidak ada lagi saya permisi keluar Pak,” ujar Krystal.
“Ya.”
Kemudian Krystal keluar dari ruangan Daniel, ia terus memegang tangannya yang di genggam Daniel tadi.
“Ya Tuhan, rasanya tadi seperti mimpi,” gumam Krystal.
---
Beberapa jam kemudian waktunya pulang kantor. Krystal turun lebih dulu, karna ia berencana untuk pulang tepat waktu, namun ketika keluar dari gedung tiba-tiba Lucas menghampirinya.
“Agatha,” panggil Lucas.
“Iya,”
“Apa sekarang aku bisa bicara denganmu?” tanya Lucas.
“Ehm....”
“hanya sebentar saja,”
“Baiklah.”
“apa kita bisa bicara di tempat lain?”
Krystal mengangguk mengiyakan. Setelah itu Krystal mengikuti Lucas berjalan ke parkiran. Sedangkan Daniel yang sedang berjalan ke arah parkiran tanpa sengaja melihat Krystal masuk ke dalam mobil Lucas.
“Mau kemana mereka?” gumam Daniel.
Ketika mobil Lucas berjalan, Daniel langsung berjalan cepat menuju mobilnya. Setelah itu Daniel secara diam-diam mengikuti Lucas dan juga Krystal.
Daniel berhati-hati mengikuti mobil Lucas supaya tidak ketahuan. Beberapa menit perjalanan akhirnya Lucas dan Krystal sampai di sebuah taman. Setelah berhenti, mereka turun dari mobil, dan berjalan ke taman untuk bicara.
“apa kamu ingat taman ini?” tanya Lucas.
Krystal melihat ke sekeliling, lalu ia melihat Lucas.
“Taman ini tidak banyak berubah,” ujar Krystal.
“Iya. Aku masih mengingat semuanya,” ujar Lucas.
“Kenapa?” tanya Krystal.
“Maafkan aku,”
“Untuk apa? Bukankah itu sudah menjadi keputusan kita,”
“aku... Aku....”
“Tidak ada yang perlu di bahas lagi,”
“tapi-“
“lupakan semuanya. Anggap saja kita hanya pernah kenal,”
Setelah mengatakan itu, Krystal langsung berjalan pergi meninggalkan Lucas.
“aku kira dia akan membahas apa,” gumam Krystal.
To be continued