Ep. 9 BERSIKAP BIASA

1031 Words
“Direktur Lucas,” ujar Daniel sembari mengulurkan tangan. “Hai, CEO Daniel,” Sapa Lucas seraya membalas uluran tangan Daniel. Setelah saling menyapa, mereka mulai rapatnya dengan ditemani kedua sekretarisnya masing-masing. Pembahasan mereka adalah keamanan untuk LL Group. Karna beberapa hari yang lalu telah terjadi kebocoran rancangan Desain baru jadi sekarang Daniel lebih berhati-hati dan memperketat keamanan perusahaannya. Beberapa jam kemudian mereka selesai rapat. “Terima kasih atas waktunya. Selamat bekerja sama Direktur Lucas,” Ujar Daniel sembari mengulurkan tangan. “Tentu saja,” ujar Lucas seraya membalas uluran tangan Daniel. “Oh ya, Saya penasaran dengan apa yang Anda katakan beberapa hari yang lalu,” “tentang apa?” “mengenai Anda mengenal salah seorang karyawan disini,” “Ah... Agatha,” “Agatha?” Lucas langsung melihat Krystal, dan tatapannya membuat Daniel mengetahui jika Lucas mengenal Sekretarisnya. “Ehem....” Deheman Daniel membuat Lucas mengalihkan perhatiannya dari Krystal. “Maaf,” ujar Lucas. “apa Anda mengenal sekretaris saya?” tanya Daniel. “Tentu saja saya mengenalnya,” “darimana Anda mengenal sekretaris saya?” “Kami sudah cukup lama saling mengenal,” “Oh begitu,” “Maaf, saya masih ada urusan yang lain jadi saya permisi dulu,” ujar Lucas. “Ah tentu,” Lucas dan sekretarisnya diantar oleh Krystal keluar dari ruangan Daniel, dan menuju ke lift. Sembari menunggu lift, Lucas bicara dengan Krystal. “Bagaimana kabarmu?” “Kabar saya baik,” “Aku senang bisa bertemu denganmu lagi,” Krystal hanya tersenyum membalas perkataan Lucas. “Hubungi aku jika kamu ada waktu senggang,” ujar Lucas sembari memberi selembar kertas pada Krystal. Ting Pintu lift pun terbuka, sekretaris Lucas masuk lebih dulu ke dalam lift. “aku tunggu kabar darimu,” ujar Lucas. Setelah mengatakan hal itu, Lucas masuk ke dalam lift, lalu pintu lift pun tertutup. Krystal langsung menghela nafas. “Kenapa bisa bertemu dengannya lagi?” batin Krystal. Setelah itu Krystal kembali berjalan ke ruangan Daniel. Ia mengetuk pintu ruangan Daniel. “Ya, masuk,” sahut Daniel. “Maaf, Pak. Untuk kontrak kerja samanya dengan perusahaan Lu Technologies akan saya buatkan hari ini juga,” ujar Krystal. “Baiklah.” Sikap Daniel sedikit berbeda, ia tidak banyak bicara. “Jika tidak ada lagi yang Bapak perlukan saya permisi keluar,” Daniel hanya mengangguk mengiyakan, setelah itu Krystal berjalan keluar. “Hah....” Krystal kembali ke meja kerjanya, ia akan membuat surat kontrak kerja dengan perusahaan Lu Technologies. Beberapa jam berlalu. Krystal selesai membuat kontrak kerjanya, ia akan memberikannya pada Daniel. Krystal berjalan ke ruangan CEO, lalu ketika sampai ia langsung mengetuk pintunya. “Ya, masuk,” ujar Daniel. “Permisi Pak, ini kontrak kerjanya sudah siap,” ujar Krystal. “Bawa kemari,” Krystal langsung berjalan mendekat pada Daniel. Setelah itu ia memberikan berkasnya. Daniel mengecek berkas kontrak kerjanya, dan ada sedikit kesalahan pada isi kontrak kerjanya. “Apa ini! Kenapa isinya ada yang salah! Cepat perbaiki!” bentak Daniel sembari melempar mapnya. “Ba-baik, Pak. Saya akan memperbaikinya,” Krystal langsung mengambil kembali berkasnya lalu ia berjalan keluar dari ruangan Daniel. Ia kembali ke meja kerjanya. “ada apa dengan Pak Daniel? Tidak biasanya dia marah seperti itu? Padahal tadi ia tidak seperti itu. Apa dia salah makan sesuatu?” gumam Krystal. “Ada apa?” tanya Amelia. “Tidak ada apa-apa,” jawab Krystal. Setelah duduk di kursi meja kerjanya, Krystal membenarkan bagian Kontrak kerja yang salah. Satu jam kemudian. “Krystal,” panggil Amelia. “Iya,” “apa kamu tidak istirahat makan siang?” “Ah! Aku hampir melewatkannya,” “Makanlah. Daripada kamu sakit,” Krystal mengangguk mengiyakan saran dari Amelia. Setelah itu Krystal mengeluarkan kotak makannya. Jarang sekali ia bisa makan di kantor, karna Krystal lebih sering menemani Daniel keluar kantor. Dia sangat menikmati makanan yang dimasaknya tadi pagi. Sembari menikmati makanannya, Krystal melihat kertas yang di beri oleh Lucas. “setelah sekian lama tidak bertemu, lalu sekarang bertemu kembali rasanya ada yang aneh,” Gumam Krystal. Setelah jam istirahat selesai, Krystal melanjutkan lagi pekerjaannya. “Hah... Akhirnya selesai juga,” Gumam Krystal. Krystal langsung mencetak kembali berkas kontrak kerjanya. Selesai itu ia langsung berjalan ke ruangan CEO. Ketika di depan pintu, Krystal langsung mengetuk pintunya. “Masuk,” “Permisi Pak, ini berkasnya sudah saya perbaiki.” “Bawa kemari,” Krystal langsung berjalan mendekat, dan memberikan mapnya pada Daniel. Beberapa saat Daniel membaca berkasnya. “Sudah. Keluarlah,” “Apa Bapak tidak perlu sesuatu?” “Tidak.” “Baiklah. Saya keluar.” Setelah itu Krystal langsung keluar dari ruangan CEO, ia merasa heran dengan sikap Daniel yang berubah. “Sebenarnya apa yang terjadi pada Pak Daniel? Apa aku melakukan sesuatu yang salah?” Batin Krystal. Karna Daniel tidak memiliki jadwal lagi, jadi Krystal sekarang duduk di kursi meja kerjanya. Beberapa jam kemudian. “Krystal,” panggil Amelia. “Iya,” “Apa kamu tidak pulang?” “Aku menunggu Pak Daniel keluar,” “Baiklah. Aku akan pulang lebih dulu karna pekerjaan ku sudah selesai,” “Baiklah. Hati-hati di jalan,” “duluan ya,” Krystal mengangguk, setelah itu Amelia berjalan ke lift dan meninggalkan lantai 20. Sedangkan Krystal masih menunggu Daniel yang berada di ruangannya. Beberapa saat setelah menunggu akhirnya Daniel keluar dari ruangannya. “Krystal,” panggil Daniel. “Iya, pak,” “kenapa belum pulang?” “Saya menunggu Bapak, karna tidak mungkin jika saya pulang sementara atasan saya belum pulang. Saya kan sekretaris Bapak.” “Oh. Baiklah. Ayo!” “Kemana pak?” “Pulang,” “Oh.” “apa kamu ingin tidur disini?” “ti-tidak pak,” “Ya sudah, Ayo!” “Baik, pak.” Krystal langsung menyahut tasnya lalu mengikuti Daniel. Mereka berjalan menuju lift. Ting Pintu lift terbuka, Daniel dan Krystal masuk ke dalam. Beberapa saat lift bergerak turun. Ting Lantai 1. Ketika mereka keluar dari gedung tiba-tiba terlihat seorang pria menghampiri mereka. “Hai, Agatha,” sapa pria tersebut. “Malam, Direktur Lucas,” sapa Daniel. “Malam, CEO Daniel.” Krystal yang berdiri di antara kedua pria itu merasa tidak enak. “kenapa keadaannya seperti ini?” batin Krystal. “ada perlu apa Direktur Lucas hingga datang kemari?” tanya Daniel. “Saya ingin bicara dengan Agatha,” jawab Lucas. “Agatha,” panggil Lucas. “Iya,” jawabku. “Apa aku bisa bicara denganmu?” tanya Lucas. “Ehm...” Krystal melihat Daniel, lalu ia melihat Lucas. Sejenak Krystal berfikir. “Bagaimana ini?” fikir Krystal. “Bagaimana Agatha?” tanya Lucas sekali lagi. “Maaf, saya ingin pulang.” “Bagaimana jika aku antar?” tawar Lucas. “Tidak perlu Direktur Lucas. Krystal akan pulang bersama saya,” sahut Daniel. “Permisi.” Daniel langsung menarik tangan Krystal, lalu mereka melewati Lucas begitu saja. Mereka berjalan menuju mobil Daniel. “Masuklah,” ujar Daniel. Setelah Krystal dan Daniel masuk ke dalam mobil, Daniel mengendarai mobilnya pergi menuju rumah Krystal. Dalam perjalanan mereka berdua sama-sama diam. “Situasi macam apa ini?” batin Krystal. Beberapa menit kemudian mereka sampai di depan rumah Krystal. Setelah mobil berhenti, Krystal melepas sabuk pengamannya. “Terima kasih Pak atas tumpangannya. Selamat malam,” ujar Krystal. “Tunggu!” “Ya, ada apa Pak?” To be continued
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD