Amarah mereka

2043 Words

Di perjalanan. Mereka saling diam. Tanpa sepatah kata keluar dari bibir mereka. Mungkin karena mereka masih canggung untuk memulai pembicaraan lebih dulu. Dan Linda juga tidak terlalu dekat dengan Vian. Masih butuh penyesuaian. Belum bisa seakrab yang lainya. Mobil tampak begitu hening. Hanya hembusan ac yang mendinginkan hati Linda yang sedikit bergemuruh kesal. Dari tadi ingin rasanya marah. Tetapi, buat apa juga. Tidak terlalu penting. Jika bukan karena menginginkan uangnya. Dia juga tidak akan serendah ini mau tinggal satu atap dengan seorang laki-laki yang bahkan belum dia kenal nya. Perbedaan umur yang cukup jauh. 9 tahun. Hal yang luar biasa jauh sekali. Linda melihat Vian seperti om nya sendiri. Tidak lebih dari itu. Apalagi jika dia sekarang hidup dengan tenang. Selalu saja puny

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD