Bab 36. Abraham dan Alter egonya Mereka bertiga melangkah ke gedung pernikahan dengan wajah tegang. Belum hilang rasa keterkejutan Clarisa akan sosok lelaki yang mulai dia cintai, yang ternyata memiliki alter ego. Bahkan sekarang alter ego itu menjadikan dirinya sebagai salah satu targetnya. Hell! Harusnya aku tidak datang ke sini dan kembali pulang. Tapi ego dan harga diriku menolak untuk lemah. batin Clarisa bermonolog. “Kakak yakin kita masuk?” tanya Steve perhatian. Clarisa sendiri tak berani menoleh ke arah kaca karena takut akan penampakannya sendiri. “Kakak pucat sekali.” Kali ini Marc yang bicara, Clarisa langsung menoleh marah padanya yang terlalu banyak bicara di saat perasaannya sedang tidak bagus. “Salah siapa aku jadi begini?” sentak Clarisa marah. Entah marah kepada siapa