Research Result

1226 Words

Setelah merendam Preparat, Profesor Ligius Arthus pun mensetting sebuah stop watch. Memasang waktu yang tepat untuk memulai penelitian pada preparat yang direndam aquadesh. Kemudian kembali duduk di sebuah kursi yang ada di sisi meja penelitian. Pria itu menopang dagu dengan telapak tangannya. Menatap ke arah jendela di mana kegelapan menyelimuti malam. Kebetulan gorden jendela saat ini sedang tersibak. Membuatnya bisa menyaksikan malam yang begitu sepi, se sepi atmosfer hatinya. Netra hitamnya tampak sayu, pertanda pria itu benar-benar lelah. Lelah secara fisik dan juga secara psikologi. Dalam sepi, air matanya kembali menetes saat mengingat ujung revolver yang di arahkan ke istri dan putrinya. Sungguh itu adalah mimpi yang buruk baginya. Sesaat kemudian, pria itu menyeka air mata. Dan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD