Bruno Johnson masih terdiam di ruang pribadinya. Pria itu menatap tisu yang terkontaminasi oleh warna merah yang mulai kecoklatan. Pertanda cairan itu sudah mulai mengering. Warna itu adalah cairan yang berasal dari tubuh Maxi de Luca. Darah. Bruno Johnson yakin akan hal ini. "Ini pasti darah," ucap Bruno Johnson. Pria itu pun mendekatkan hidungnya ke arah tisu bernoda. Menghirup aroma anyir yang kental. "Dengan ini saya bisa mengetahui, apakah Maxi de Luca yang berada di markas ini asli atau seorang penyelundup," ucap Bruno Johnson tersenyum licik. Pria itu pun segera menyimpan tisu itu di dalam sebuah plastik, kemudian memasukkannya ke dalam saku jas. Dengan gerakan perlahan, Bruno Johnson melangkahkan kaki keluar dari ruang pribadi nya. Sesekali pria itu menoleh ke belakang. Memas