"Jangan katakan apa pun pada Maxi de Luca. Biar saya cari tahu dulu penyebabnya. Saya tak mau masalah menjadi rumit," ucap Bruno Johnson. "Tenang saja. Rahasia aman," ucap Maura Lexi menutup panggilan teleponnya. ***** Maura Lexi pun memejamkan matanya. Kemudian duduk dan menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi. Sungguh dia merasa seperti orang yang munafik sekarang. Entah dia ada di kubu mana. Bruno Johnson atau Maxi de Luca. Yang jelas Maura Lexi hanya ingin menyelamatkan harga dirinya. Dia benar-benar lega karena Maxi de Luca telah menggagalkan rencana Profesor William Brown. Seketika gadis cantik bernetra hijau itu tersenyum manis. Dan netra hijaunya berbinar indah seperti zamrud yang menawan dan mahal. Semua itu karena ingatannya akan permintaan Maxi de Luca untuk kencan.