"Kau benar-benar sempurna, gadis ku," ucap William Brown mengusap pipi Sang gadis yang masih sibuk memejamkan mata. Kini Profesor William Brown tampak seperti seekor Singa yang menemukan mangsa. Tatapan matanya begitu lapar dan bergair*h. Seolah tubuh Maura Lexi layaknya hidangan yang begitu lezat untuk dinikmati. *** Maura Lexi tersenyum tipis. Sejak tadi gadis itu sengaja berpura-pura tertidur. Bahkan dengan sengaja pula tidak mengganti password kamarnya. Dia ingin menghajar pria yang berniat melecehkannya. Sungguh tak akan ada ampun darinya malam ini. Dalam kegelapan mata yang terpejam, Maura Lexi menajamkan indera pendengarannya. Berusaha bersahabat dengan semilir angin yang membawa indikasi gerakan tipis. Dengan seperti ini, dia bisa mendengar langkah kaki perlahan seseorang. Su