EMPAT

885 Words
Maaf banyak Typo Mike berjalan muram sedari ia turun dari mobilnya menuju puncak teratas gedung perusahaanya. Perusahaan yang ia pimpin sejak ia keluar dari komunitas mengajar 6 tahun yang lalu. Mood-nya sangat buruk hari ini. Gairah dan amarahnya belum di salurkan laki-laki itu dengan tuntas. Lila yang merupakan pembantu dan budaknya mendapatkan 'bulanannya' membuat Mike lagi-lagi melayangkan tangannya yang keras pada pipi Lila. Bagaimana tida, ia penasaran setengah mati dan terbakar akan tubuh gadis itu yang begitu menggoda gairah dan imannya, dan walau Lila gadis kampung, Lila memiliki kulit yang bersih, eksotis. Tapi dengan sialannya, gairahnya tidak bisa di tumpahkan dan di salurkan pada wanita itu, membuat kepalanya sangat sakit selama hampir lima hari berlalu. "Selamat pagi, Tuan."sapaan penuh puja dan hormat selalu di agungkan pada Mike, sejak laki-laki itu berpijak di langkah pertama gedung perusahaan yang yang merupakan perusaahn nomor satu di kotanya Mataram Food, yang menyediakan dan memproduksi berbagai jenis makanan-makanan pokok maupun camilan yang berkuwalitas tinggi dan sangat laris manis di pasaran. Sapaan penuh puja dan hanya cari muka belaka itu hanya di balas tak acuh oleh Mike. Bahkan tidak pernah Mike balas dan gubris sedikitpun. Toh, mereka hanya bawahannya yang bergantung hidup dan perut padanya, pikir Mike sombong. Mike mendaratkan bokongnya kasar di atas kursi kebesarannya yang berada di lantai dua puluh. Tangan panjang lentiknya iseng mencolek meja keejanya malas. Dan merasa meja yang ia colek, sedikit kasar, seketika wajahnya memerah sampai urat lehernya menonjol. Mike... "Masih kotor!"desisnya geram. Mike mengambil kasar pot bunga yang berada di ujung meja mahalnya. Lalu di banting kasar oleh laki-laki itu di tembok yang berada di depannya. Vas mahal itu seketika pecah berhamburan dengan keping-keping kecil di atas lantai. "Sahila!!!"teriak Mike muram. Dengan tergopoh perempuan muda seusianya berlari takut-takut kearah Mike. Sahila, sekretaris yang merangkap jadi asisten pribadi Mike juga, sudah berdiri tepat di depan meja Mike tanpa berani duduk sebelum di titah. Dan perempuan cantik dengan paras teduh itu menunduk tidak berani memandang langsung pada Mike. Bosnya itu telah berubah, sejak 'dia' pergi dengan kejam tanpa memikirkan bagaimana hancurnya hati dan psikis bosnya setelah musibah yang menimpa bosnya beberapa tahun yang lalu. Perempuan kejam itu, sudah membuat bosnya yang awalnya baik berubah menjadi seorang iblis. "Pecat OB atau OG yang selama ini membersihkan ruanganku! Lemparkan uang pesangon di wajahnya banyak. Dan jangan sampai dia berani memasuki ruangan ini lagi!"perintah Mike muram dan dengan sekali kibasan tangan, Mike mengusir kasar dan tidak sopan sekertarisnya, Sahila. Setelah mengangguk, Sahila berlari terbirit meninggalkan Mike yang dalam mode seram dan kejam menurut Sahila. "Kenapa milikku begitu sakit?"keluhnya kesal sambil menatap marah dan kesal pada miliknya yang ada di balik celana bahannya. Padahal ia telah bermain dengan perempuan bayaran lainnya tadi malam! Kenapa ia masih belum merasa puas? Kenapa juga miliknya dengan cepat siap dan bereaksi hanya dengan melihat Lila? Sekali lagi, Tuhan... Kenapa ia cepat bereaksi hanya dengan melihat betis eksotis Lila dan tulang selangka wanita itu yang tidak terlalu seksi seperti milik perempuan bayaran lainnya yang pernah ia cicipi tubuhnya sebelumnya. "Aisssss! Mau perempuan itu masih menstruasi atau tidak, aku tidak peduli, aku tidak mampu menahannya lagi, ini harus disalurkan hari ini juga!"janji Mike dalam hati dengan tangan yang mengepal kuat. Toh dia tidak akan mendapat efek samping dan hal buruk apabila mereka bermain dengan Lila yang sedang mendapat masa periodenya, wanita yang lebih utama mendapatkan efek tidak baik itu untuk kesehatannya. Apa peduli Mike? Yang Mike pedulikan adalah kepuasan dan rasa penasaraannya terbayar akan rasa tubuh Lila yang telah menghipnotisnya sejak pertama kali laki-laki itu melihat punggung dan tengkuk Lila di saat mereka pertama kali bertemu di rumahnya. Beberapa hari yang lalu. "Huh, sakit sekali!"erang Mike dengan desahan tertahan yang berhasil keluar dari mulut laki-laki itu. Hanya membayangkan tubuh Lila saja dia sudah bereaksi secara berlebihan. Sial! Mike mengambil terburu ponsel yang berada di balik saku jasnya dan mendial nomor Lila dengan tak sabar. Mike mengeraskan rahangnya marah karena nomor wanita desa itu tengah sibuk. Dengan siapa wanita sialan itu bertelepon? Berkali-kali Mike mencoba menghubungi Lila. Tapi sial! Nomor Lila masih sibuk. Wajah Mike menegang kaku. Mike marah. Apa yang sedang Lila lakukan di rumahnya. Kenapa Lila sok sibuk sekali. Mike tersenyum sinis, dan penuh arti. Tangannya dengan malas mengambil ponsel yang ada di atas mejanya. Mike ingin mengirim pesan pada Lila. Dan isi pesan Mike... Datang ke kantorku! Cepat! Ada supir yg menjemputmu. Kamu telat, maka kembalikan uangku, semuanya! "Awas saja kau terlambat, Lila. Kamu akan menerima akibatnya. Salah satunya, uangku yang sudah kamu ambil, harus kamu kembalikan..!"janji Mike dengan senyum iblis yang tersungging menyeramkan di kedua bibirnya yang terlihat kaku. **** Laki-laki tinggi dengan tubuh yang kurus itu tersenyum lebar melihat isi pesan yang barusan ia terima tadi. Kami telah menemukannya, bos. Oh, God! Laki-laki itu sangat senang bahkan ia melakukan sujud syukur setelah ia mengetahui kalau Lila masih hidup dan gadis itu tengah berada di kota saat ini. Oh Tuhan! Dia berada begitu dekat dengan gadis itu. Rasa bersalahnya akan ia tebus dan ia bersumpah akan memohon ampun pada Lila karena kejadian mengerikan yang menimpa Lila dulu. Dia begitu pengecut dan b******k di masa lalu. Dia selalu bergidik apabila memorinya memutar ulang tentang masa itu. Masa dimana Lila di perkosa oleh orang... orang yang tidak lain dan bukan adalah sahabatnya Mike.... "Ohhh...Lila akhirnya aku menemukanmu."Girang laki-laki itu dengan mata yang berkaca-kaca. Tbc mm
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD