Di lantai bawah, saat akan memulai makan bersama. Kyra kesulitan menelan salivanya sendiri. Saat sepasang mata menatap ke arahnya. Reflek. Kyra menundukkan kepalanya dan pergi ke sisi orang yang pandangan matanya, tidak lepas sedikitpun dari Kyra. "Kamu kenapa Kyra?" tanya Hans. Sontak Kyra mengangkat kepalanya dan melirik sekilas kepada Leon, sebelum seluruh tatapan matanya fokus hanya kepada ayah mertuanya saja. "Nggak apa-apa kok, Pa." "Sakit?" ucap Hans dan dijawab dengan gelengan kepala yang cepat dari Kyra. "Terus kenapa menunduk terus?" tanya sang ayah mertuanya lagi. "Em, i-itu... Kyra agak pusing sedikit, Pa. J-jadi ingin menunduk terus. Supaya tidak terlalu terasa sakitnya," ucap Kyra yang terpaksa harus merangkai sebuah kebohongan. "Apa jangan-jangan kamu hamil??" ucap H