bc

Jodoh Pilihan (Antara Aku, Kamu, dan Dia)

book_age16+
443
FOLLOW
5.7K
READ
love-triangle
HE
arranged marriage
goodgirl
kickass heroine
drama
bxg
campus
city
secrets
like
intro-logo
Blurb

Sejak usianya lima belas tahun Kalila Dinanti sudah menyukai Albara Murtopo. Masa akhir SMP sampai SMA ia habiskan untuk menyukai cowok itu dalam diam.

Hari, minggu, bulan, tahun terlewat begitu cepat, tapi nyatanya Lila sulit menyingkirkan Bara dari hati dan pikirannya. Sampai mereka di pertemukan dalam perjodohan yang diatur oleh kedua keluarga.

Bara : Aku nggak nyangka ternyata orang yang dijodohin sama aku itu kamu.

Lila tersenyum simpul.

Lila : Aku juga nggak nyangka.

Haruskan Lila menerima perjodohan itu? Disaat ia tahu Bara masih bersama wanita yang sama.

chap-preview
Free preview
1. Tentang Jodoh
"Itu undangan nikah aku, " Kata Mimi setelah menyodorkan undangan pernikahannya pada teman-temannya. Lila dan Dian membuka undangan itu. Melihat hari, tanggal, jam, dan juga foto prewed Mimi dengan calon suaminya yang ada di sana. Ketiga wanita yang bersahabat itu berada di sebuah cafe. "Tinggal Lila yang belum. Semoga cepat nyusul, ya, La. " Lila hanya mengangguk sambil menutup undangan berwarna putih gading itu lalu memasukkannya kembali kedalam plastik pembungkus. "Lila mungkin nikahnya masih lama soalnya calonya belum ketemu. " Sambung Dian. "Kualifikasi calonnya dia terlalu berat makanya sampai sekarang nggak nemu-nemu. " Dian terkekeh. "Lebay." Gumam Lila. "Secara Lila dokter, Di. Kalau bisa cari calonnya yang sepadan." Sanggah Mimi. "Sebenarnya Lila nggak cari yang Taipan tapi dia terlalu membandingkan para kandidat calonnya dengan cinta pertamanya. " Lila memutar bola mata malas. Pembahasan seperti ini sudah sering terjadi diantara mereka. Diantara kedua temannya memang hanya Lila yang belum menikah. Dian sudah hamil lima bulan dan Mimi yang tinggal menunggu hari bahagianya. Jika ditanya kenapa Lila sampai sekarang belum mempunyai pasangan, dia sendiri tidak tahu. Yang mendekatinya banyak, apalagi kandidat dari mama, kakak dan teman-temannya. Semua calon yang disodorkan masuk dalam kategori potensial dengan wajah yang pastinya tidak mengecewakan. Tapi entahlah, Lila belum siap. Padahal seumur hidupnya dia tidak pernah sekalipun pacaran. Dia hanya pernah menyukai laki-laki selama beberapa tahun dalam diam. Dan anehnya laki-laki itu masih bersemayam di hatinya sampai sekarang. Jika Lila berkenalan dengan calon kandidat pasangan jodohnya. Ia selalu membandingkannya dengan dia. Namanya Bara. Albara. Bara yang baik, Bara yang pintar, Bara yang manis, Bara yang - dan masih banyak Bara yang lainnya. Dalam pandangannya Bara itu sempurna. Sebenarnya tidak adil membandingkan orang baru dengan Bara yang berada di masa lalu. Hampir sepuluh tahun ini mereka pun tidak pernah bertemu. Kabarnya pun dia tidak tahu. Seharusnya Lila membuka hati. Memberi kesempatan bagi orang lain untuk lebih mengenalnya. Begitu sebaliknya. Lila juga ingin seperti yang lainnya, menikah, mempunyai keturunan. Kabar buruknya adalah pasangannya belum ada. "By the way, gimana kabarnya pak manager? " Suara Dian menyadarkan Lila dari lamunannya. Dua bulan yang lalu Dian mengenalkan teman kantornya bernama Maliq. Laki-laki itu tampak baik, sopan, serta ramah. Dari semua laki-laki yang pernah mendekatinya, Maliq termasuk yang bertahan lama. Biasanya yang sebelum-sebelumnya akan mundur dengan sendirinya. Mungkin penyebabnya Lila yang cuek dan terlalu sibuk dengan pekerjaannya. "Maliq? " Lila balik bertanya. "Siapa lagi. Cowok yang aku kenalin ke kamu cuma dia. Enggak tau juga kalau punya kandidat manager lain. Mungkin dari mama atau kakak kamu. " "Maliq baik. " "Sepertinya aku salah kasih pertanyaan. Maksud aku, gimana progres hubungan kalian? " "Ya, gitu. " Lila tidak tahu harus menjawab apa. Kalau boleh di bilang hubungannya dengan Maliq tidak ada progres sama sekali. Dirinya jarang membalas pesan atau mengangkat telepon dari laki-laki itu. Ajakan untuk bertemu saja rata-rata Lila tolak karena kesibukannya. "Jawaban apa kaya gitu?" Omel Dian. "Kamu bisa bilang kalian udah jalan berdua atau udah sepakat untuk mengenal satu sama lain lebih jauh. " Lila menggeleng. "Astaga... Kalau kayak gitu lama-lama Maliq bakal mundur sendiri jadi kandidat. " "Dian benar. " Mimi menyetujui. "La, kamu itu harus buka diri kamu buat orang lain dan jangan terlalu sibuk." Lila tersenyum lalu berucap. "Baiklah teman-teman, do'akan aku segera ketemu sama jodoh aku, ya. " Dalam hati Lila juga berharap seperti itu. *** "Nanti malam kamu pulang ke rumah kakek, ya! " Pinta mama dari sambungan telepon. "Ada apa, ma? " Tanya laki-laki yang masih duduk di meja kerjanya. "Kakek kamu sudah pulang dari rumah sakit dan dia mau ketemu sama kamu. " Sudah empat hari kakek Bara di rawat di rumah sakit karena tekanan darahnya naik. Bara tidak tahu mengapa kakeknya ingin bertemu dengannya. Padahal kemarin ia sudah mengunjunginya di rumah sakit. "Iya, ma. " "Kamu sudah pulang kerja? " "Belum, ma. Aku masih di kantor. " "Ya, sudah kalau gitu. Usahain nanti kamu pulang, ya! " "Iya, ma. " Sejak empat tahun yang lalu Bara memutuskan untuk tinggal sendiri di apartemen yang ia beli dengan uangnya dan sebagian uang ayahnya. Waktu itu ibunya melarang Bara tinggal sendiri sebab belum menikah. Tapi setelah Bara memberikan pengertian dengan sabar akhirnya ibunya luluh juga. Meski tinggal sendiri Bara selalu diwajibkan untuk pulang ke rumah setiap seminggu sekali. Itu peraturan dari ibunya yang tidak bisa di ganggu gugat. Mau tidak mau Bara harus setuju atau ibunya akan marah besar. Sudah yakin jika semua pekerjaannya sudah selesai Bara memutuskan untuk pulang. Ketika berada di lobby kantor ia mendengar perutnya keroncongan. Sepertinya ia harus mencari makan sebelum pulang ke rumah kakeknya. Ketika mobil Bara masuk ke rumah kakeknya yang besar tampak banyak mobil yang terparkir di halaman rumah kakeknya. Sepertinya semua keluarga sudah berkumpul.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

My Secret Little Wife

read
115.6K
bc

Siap, Mas Bos!

read
19.3K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
219.3K
bc

Tentang Cinta Kita

read
202.8K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
4.7K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
16.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook