"Abang!" Devita berusaha membuat tubuh Rama telentang. Wajah Rama tampak meringis, ia mengusap dahinya yang terasa sakit. "Maaf" ucap Devita lirih. Ia bersimpuh di dekat kepala Rama. Rama tidak menjawab permintaan maaf Devita. Ia berusaha untuk bangun dari berbaringnya. Devita membantu dengan memegang lengannya. Mereka kini duduk berdekatan, Devita menundukan kepalanya saat tatapan Rama begitu dalam ke bola matanya. Devita menggigit bibirnya, jemarinya saling menjalin di atas pangkuannya. Debaran kembali ia rasakan di dalam hatinya, debaran yang kini ia tahu dan sadari apa maknanya. Devita menyadari, ia jatuh cinta kepada Rama. Karena cinta itulah ia kecewa karena Rama menyembunyikan sesuatu darinya. Karena rasa cinta itulah, ia ingin Rama memperlakukan dirinya seperti seorang istri seh