CANTIKNYA CINTAKU

904 Words

Devita kembali naik ke atas ranjang setelah mengambil ponselnya. Ia duduk bersandar di kepala ranjang, lalu ia menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. Adrian tertawa melihatnya. "Tadi jalan nggak malu, kenapa sekarang ditutupin?" godanya. "Tadikan jauh sama Abang" "Memang kenapa kalau dekat?" "Abang genit" sahut Devita. Adrian kembali tertawa, lalu ia meletakan kepalanya di atas pangkuan Devita. "Ehmm Abang" "Aku tidak akan mengganggumu, telpon Papi sekarang ya" ujar Ardian dengan senyum di bibirnya. Devita mencoba menghubungi papinya. "Assalamuallaikum, Papi" "Walaikum salam. Ya Allah, kamu di mana, Vita? Papi sangat mencemaskanmu" "Maafkan Vita, Pi. Tapi Vita baik-baik saja, Papi tidak perlu cemas. Vita akan jelaskan semuanya sama Papi" "Papi sudah tahu semuanya, Papi sudah

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD