40. Paniknya Luke

1020 Words

Jam dinding yang menempel di ruang keluarga menunjukkan pukul sembilan malam. Luke berjalan mondar mandir dengan satu tangan ia masukkan ke dalam saku celana training yang lelaki itu kenakan. Sementara, tangan satunya lagi mengusap - usap dagunya yang mulai ditumbuhi rambut. Itu tandanya jika Luke sedang cemas. Iya, lelaki itu sedang cemas menunggu Raina yang tak kunjung datang. Tiba - tiba saja rasa penyesalan menyusup ke dalam relung hatinya. Kenapa juga ia tadi tidak mau ikut saja pergi bersama Raina dan juga Ray. Padahal jelas - jelas Raina tadi tampak ragu - ragu saat ia mengizinkan Ray membawanya pergi. Dengan alasan mengantar Raina pergi berbelanja. Bahkan saat Raina mengira jika ia ikut dengan tak tahu dirinya Luke jutsru menyuruh Ray saja yang pergi menemani Raina. Dengan satu al

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD